REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG— Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi menyatakan, terdapat eksistensi komunitas-komunitas gay yang tersebar di berbagai wilayah. Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bekasi, Irfan Maulana mengatakan, pihaknya mencatat setidaknya di Kabupaten Bekasi terdapat kurang dari seribu komunitas gay.
Pemkab menyadari keberadaan dan eksisten komunitas gay berbahaya bagi masyarakat. Untuk itu, menurut dia, ketika ditemukan suatu penyebaran HIV-AIDS pada suatu komunitas, Dinkes bersama pihak-pihak langsung melakukan lokalisasi agar rantai penyebaran virus terputus.
“Mereka mencoba melindungi komunitas dia, itu sudah jelas. Tapi pendekatan kita tidak memusuhi mereka agar lebih mudah kita atur supaya tidak membesar,” tutur Irfan.
Baca juga, HIV-AIDS di Bekasi Meningkat, Pemicu Terbesarnya Gay
Irfan menegaskan, besar kecilnya sebuah komunitas gay, tergantung dari bagaimana perlakuan yang dilakukan terhadap mereka. Sebab, pada dasarnya mereka yang menjadi gay sedikit banyak masih memiliki rasa malu dan mengakui perilaku mereka tidak normal. Di satu sisi, dia menilai perlu peran serta banyak pihak untuk bisa mencegah dan mengobati mereka yang sudah menjadi gay.