Senin 19 Nov 2018 00:11 WIB

JK: Indonesia Bangsa Besar yang Patut Disyukuri

Indonesia pernah beberapa kali mengalami konflik, tetapi semua dapat selesaikan.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) menerima penghargaan Muhammadiyah Award dari Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (kanan) pada acara Milad Muhammadiyah ke-106 di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, Ahad (18/11).
Foto: Antara
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) menerima penghargaan Muhammadiyah Award dari Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (kanan) pada acara Milad Muhammadiyah ke-106 di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, Ahad (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengatakan Indonesia bangsa besar yang perlu disyukuri. Indonesia pernah beberapa kali mengalami konflik, tetapi semua dapat selesaikan dengan baik.

"Semua merasa sedih melihat keadaan negara-negara Islam dewasa ini, dan sekitar 30 persen dari 50 negara Islam di dunia ini penuh dengan konflik," kata JK di sela acara Peringatan Milad Ke-106 Muhammadiyah di Pura Mangkunegaran Solo, Ahad (18/11) malam.

Negara-negara Islam di dunia tersebut seperti Irak, Syria, Afghanistan, Libya, Pakistan, dan lainnya yang penuh dengan konflik dan tidak terselesaikan.  "Kita merasa bersyukur bangsa ini, dahulu banyak konflik tetapi bisa terselesaikan dengan baik. Intinya adalah keadilan seperti di Aceh, Poso, Ambon, Kalimantan, Papua, Pulau Jawa dahulu DI/TII. Semua karena tidak keadilan. Hal ini, inti upaya-upaya keadilan yang harus kita laksanakan," kata JK.

Menurut JK keadilan bidang ekonomi, sosial, dan politik, semuanya yang memunculkan konflik-konflik itu terjadi. Hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di negara-negara lainnya.

Karena itu, JK mengatakan upaya memajukan bangsa ini, baik dari perkembangan bidang ekonomi, sosial dan politik untuk memberikan kebaikan secara keseluruhan. Upaya Muhammadiyah dan bidang sosial ekonomi tentu wajib didukung bersama-sama apa yang dihadapi ke depan suatu persaingan dengan negara-negara lain di dunia.

Semua persaingan itu dapat diselesaikan dengan ilmu pengetahuan  dan teknologi, disamping upaya keadilan sosial. "Saya yakin Muhammadiyah mempunyai saham yang besar dalam upaya itu, karena begitu banyak pendidikan dan usah-usaha lainnya  yang mewarnai bangsa ini. Upaya-upaya seperti itu, untuk mempersatukan bangsa ini ke depan. Bagaimana meningkatkan kemakmuran untuk bangsa ini, apa yang dilakukan Muhammadiyah suatu manajemen yang luar biasa," katanya.

JK dalam kesempatan tersebut juga mengatakan sudah 106 tahun Muhammadiyah mengabdi kepada bangsa, dan agamanya. Muhammadiyah beramal soleh, ibadah, usaha kepada bangsa yang besar ini.

Menurut JK apa yang sudah dikerjakan sangat luar biasa begitu banyak bidang pendidikan, dan sekolah mulai taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, rumah sakit usaha sosial lainnya yang tentu telah memberikan makna dan sumbangan yang besar kepada kemakmuran bangsa ini.

Usaha tersebut tentunya usaha bersama dengan organisasi-organisasi keagamaan dan sosial di Indonesia yang telah mengabdikan dirinya kemanusiaan dan kebesaran agama, juga kemajuan bersama, sumbangan pikiran-pikiran dari pimpinan Muhammadiyah.

JK dalam kesempatan itu, juga menerima penghargaan Muhammadiyah Award atas program kemanusiaan dan perdamaian. Penghargaan diberikan langsung oleh Ketua Umum PP. Muhammadiyah, Haedar Nashir.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement