REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengaku sudah meminta maaf terkait dirinya yang melangkahi makam KH Bisri Syansuri. Kendati demikian dirinya siap menerima konsekuensi jika ada yang membawanya ke ranah hukum.
"Seandainya saya dituntut dari segi hukum ya saya harus siap," kata Sandiaga saat ditemui di Kompleks Makam Habib Kwitang, Kamis (15/11).
Sandiaga mengatakan, di setiap kunjungannya ke makam dirinya tidak pernah sendiri. Kendati demikian dirinya tidak ingin menyalahkan pemandu ziarah saat itu. Selain itu Sandiaga juga mengaku siap melaksanakan saran Ketua PBNU Said Aqil Siradj untuk meminta maaf langsung ke keluarga KH Bisri Syansuri di Jombang, Jawa Timur.
"Yah kalau itu perintah ulama kita akan datang, kalau itu memang, apalagi pak Kiai Said sangat saya hormati, sangat saya muliakan, baik sekali menurut saya, saya akan datang ke Jombang dan langsung minta maaf," ungkapnya.
Untuk diketahui mantan wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut kembali melakukan ziarah ke beberapa makam di Jakarta. Makam yang dikunjungi kali ini adalah makam Habib Ali Alhabsyi alias Habib Kwitang.
"Kebetulan saya lagi di Jakarta, enam hari di daerah satu hari di Jakarta. Mpok Nur (istri Sandiaga) ngingetin ini yang di DKI belum di ziarahin," tuturnya.
Sandiaga menjelasakan alasan dirinya kerap mengunjungi makam di sela-sela kesibukannya berkampanye agar dirinya memperoleh berkah dan saran dari ulama dan tokoh-tokoh agama. "Tentunya sebagai kita ketahui bahwa kita sekarang lagi berikhtiar mengharapkan ridho berkah dari Allah SWT," ujarnya.
Dalam sebuah video berdurasi 14 detik yang viral di media sosial, Sandiaga terlihat melangkahi sebuah makam saat berziarah ke Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Video itu pun menyulut pro dan kontra.
Dalam video itu, Sandiaga awalnya melakukan tabur bunga di makam KH Bisri Syansuri. Setelah selesai, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu terlihat melangkahi makam tersebut untuk beralih menabur bunga ke makam lain.
Calon presiden (capres) Prabowo Subianto yang juga bersama Sandiaga nyaris mengikuti langkah cawapresnya. Namun, dia dicegah pengurus Ponpes Denanyar dan diminta memutar tidak melangkahi makam.