REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan rumah susun (rusun) mahasiswa di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan. Rusun tiga lantai, tipe 24 dengan jumlah 37 unit tersebut saat ini sudah dihuni penuh oleh mahasiswa.
Setelah pembangunan rampung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang diwakili Dirjen Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin melakukan serah terima kepada Rektor Unismuh Abdul Rahman Rahim dan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Kamis (8/11).
Menurut Syarif, rusun yang terletak di Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa ini merupakan rusun keempat yang dibangun Kementerian PUPR untuk Unismuh Makassar. Rusun tersebut dibangun sejak 2017 dengan anggaran Rp 8,9 miliar. Ia berharap rusun tersebut dapat digunakan sebaik-baiknya oleh mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal selama menuntut ilmu.
“Rusun ini telah dihuni oleh 185 mahasiswa. Diharapkan para mahasiswa dapat fokus belajar, fokus dalam kegiatan, tidak memikirkan lagi di mana tinggalnya. Sehingga mahasiswa bisa lebih berprestasi, maju dan memberikan inovasi-inovasi baru bagi studi mereka,” kata Syarif.
Dalam kesempatan tersebut Syarif juga menyampaikan capaian Program Satu Juta Rumah yang secara keseluruhan pada periode 2015-2018 telah terbangun 3.287.005 unit rumah.
Direktur Rumah Susun Ditjen Penyediaan Perumahan M.Hidayat menjelaskan, pada 2018, Kementerian PUPR membangun 16 rusunawa di Provinsi Sulawesi Selatan. Setiap Rusun Mahasiswa yang dibangun Kementerian PUPR sudah dilengkapi fasilitas air bersih, listrik, dan meubel, tempat tidur tingkat, meja belajar, dan lemari pakaian. Sehingga para mahasiswa yang datang tinggal menempati rusun yang telah disediakan.
Rektor Unismuh Abdul Rahman Rahim menyatakan, hibah rusun dari Kementerian PUPR sangat membantu dalam penyediaan fasilitas agar mahasiswa memiliki tempat tinggal dan dapat belajar dengan baik.
"InsyaAllah fasilitas yang baik bagi mahasiswa kami ini dapat menghasilkan kualitas luaran yang lebih bagus. Mengingat mereka sejak awal sudah tinggal diasrama, diatur jadwalnya jam belajar dan jam istirahat, jam makan, tentu mereka akan lebih terbiasa hidup disiplin, termasuk dari aspek makanan dan gizi menjadi perhatian kami,” ujarnya.