Rabu 14 Nov 2018 16:42 WIB

Viva: PAN Memahami Kesulitan Internal Partai Demokrat

PAN tetap yakin Demokrat serius mendukung Prabowo-Sandiaga.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi.
Foto: DPR
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) mengakui, adanya perbedaan manuver kader partai Demokrat dalam mendukung pasangan capres-cawapres untuk pilpres nanti. Namun, PAN menyatakan tetap optimistis bahwa Demokrat akan sejalan dengan koalisi Prabowo-Sandi.

Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan, ada ganjalan internal yang mendera partai besutan SBY tersebut karena perbedaan dukungan capres-cawapres. "PAN memahami kesulitan internal PD (Partai Demokrat) karena ada sebagian pengurus, kader, basis partai mendukung Jokowi," katanya kepada Republika.co.id, Rabu (14/11).

Menurut Yoga, perbedaan dukungan politik tersebut merupakan resiko dan konsekuensi yang logis dari partai politik. Hal itu disebabkan, pelaksanaan pemilu yang dilakukan serentak atara pemilu legislatif dengan pemilu presiden.

"PAN berharap PD tetap solid mendukung perjuangan Prabowo-Sandi," lanjutnya.

Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) itu juga merasa optimistis bahwa peran Partai Demokrat dapat berpengaruh terhadap elektabilitas Prabowo-Sandi. Ia beralasan, kader partai demokrat yang tidak sejalan dengan koalisinya hanya sebagian kecil.

"‬Iya PAN optimis dukungan PD akan menambah elektoral kemenangan Prabowo Sandi. Daerah PD yang tidak sejalan dengan kebijakan pusat hanya sebagian kecil saja, misalnya Papua," ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai kegamangan Partai Demokrat bisa berimbas pada efektifitas jalannya pemerintahan Prabowo-Sandiaga jika nantinya terpilih.

"Iya, tetap saja ujungnya bisa presiden terpilih tapi tidak didukung oleh mayoritas suara parlemen," kata Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (13/11).

Baca juga: Pengamat: Sikap Demokrat Bisa Rugikan Prabowo-Sandi

Selain itu, Muzani mengaku Partai Gerindra sudah memprediksikan bahwa koalisi dagang sapi kemungkinan akan terjadi di kemudian hari untuk menguatkan dukungan parlemen. Oleh karena itu Badan Pemenangan Nasional (BPN) akan memaksimalkan dukungan dari para relawan dan tidak hanya dari partai koalisi semata.

"Padahal tadinya tidak seperti itu, tadinya adalah partai tidak sekadar melahirkan tiket. Partai melahirkan tiket sekaligus kendaraan menghantarkannya. Kalau dengan demikian maka partai hanya melahirkan tiket," ujarnya.

Kendati demikian Muzani mengaku tidak bisa memaksakan terkait langkah politik yang diambil Partai Demokrat tersebut. Ia menilai keputusan membebaskan kadernya untuk tidak memilih Prabowo-Sandi menjadi tanggung jawab Partai Demokrat.

"Tetapi itu biasanya dampaknya terhadap militansi kader terhadap tanggungjawab keputusan partai politiknya.  Kalau kami, sama sekali tidak memberikan toleransi. dan sekali lagi ya terserah kepada Demokrat," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement