REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meninjau Masjid semi permanen ketiga yang dibangun Dewan Masjid Indonesia di tempat Pengungsian Desa Mpanau, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Ahad (11/11). Para pengungsi sepakat mengabadikan nama ibunda Wapres RI Jusuf Kalla 'Athirah' sebagai nama masjid tersebut.
Sebelum wapres tiba dilokasi peninjauan, pengungsi sudah memfungsikan Masjid Athirah untuk shalat berjamaah. Seluruh pengungsi adalah korban gempa bumi dan likuifaksi yang terjadi pada tanggal 28 September lalu di Wilayah Desa Jonoge dan Desa Mpanau.
Saat meninjau dan bertemu dengan para pengungsi, Wapres Jusuf Kalla menyemangati warga untuk bangkit dan kembali bersemangat menjalani hidup keseharian.
"Bapak-bapak dan ibu harus kembali semangat bekerja ya. Yang punya usaha harus kembali jalankan usahanya. Bapak-bapak dan ibu juga anak-anak ramaikan dan makmurkan masjid ya, harus rajin ke masjid ya. Ini sudah ada masjid dibangunkan oleh Dewan Masjid Indonesia," kata JK di lokasi.
Kordinator Lapangan Bantuan DMI, Yadi Jentak, menjelaskan alasan penggunaan nama Orangtua Wapres Jusuf Kalla pada masjid yang dibangun oleh relawan DMI adalah atas permintaan warga.
"Warga bersyukur atas perhatian Bapak Jusuf Kalla selaku Ketua Umum DMI yang meminta agar segera membangun masjid semi permanen di sekitar kamp pengungsian dan hunian sementara korban bencana alam di Sulteng," katanya di lokasi yang sama.
Sejak dimulainya program pembangunan Masjid Semi Permanen di Palu, Sigi dan Donggala pekan lalu, Dewan Masjid Indonesia sudah membangun empat masjid semi permanen sebagai pengganti masjid yang rusak ataupun rubuh akibat bencana alam.
Keempat masjid tersebut merupakan bagian dari 30 masjid yang akan dibangun oleh DMI di Palu, Sigi dan Donggala. DMI mendapat bantuan dana dari sejumlah pengusaha untuk pembangunan masjid ini.
Pada kesempatan ini, Dirut BPJS Kesehatan Fahmi Idris menyerahkan bantuan dana kepada pengurus DMI Provinsi Sulteng sebesar Rp 270 juta yang dikumpulkan dari karyawan BPJS Kesehatan seluruh Indonesia.
Dana tersebut diperuntukkan untuk membantu pembangunan sarana ibadah, diantaranya pembangunan tempat wudlu dan tandon air yang akan dikerjakan oleh para relawan DMI.