REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Salahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah menyambangi kediaman calon presiden (capres) Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta, Rabu (7/11) malam. Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Ahmad Muzani membantah jika Gus Sholah disebut bergabung menjadi penasihat ekonomi Prabowo-Sandiaga
"Ini sharing, diskusi. Diskusi kan dari mana saja," kata Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (8/11).
Sebagai cucu dari pendiri NU, Sekjen Partai Gerindra itu menilai perlu bagi Gus Sholah untuk memastikan perbaikan ekonomi yang dijanjikan Prabowo untuk masyarakat. Pertemuan tersebut dikabarkan juga dihadiri oleh Kwik Kian Gie, dan Rizal Ramli.
"Saya enggak ikut ya, saya lihatnya Gus Sholah saja," ujarnya.
Muzani menganggap pertemuan tersebut penting untuk membicarakan masa depan ekonomi bangsa. Terlebih lagi menurutnya daya beli masyarakat sedang menurun. Gus Sholah sebagai tokoh NU yang dianggap dekat dengan ekonomi keumatan diharapkan memberi masukan terkait bagaimana menyelamatkan ekonomi rakyat.
"Nahdlatul Ulama adalah bagian penting, mayoritas dari seluruh rakyat Indonesia. Sehingga beliau memiliki concern dan kepentingan yang sama yakni bagaimana menyelamatkan ekonomi negara, rakyat, umat, dan NU," tutur
Sebelumnya, Sandiaga membenarkan adanya pertemuan dengan Gus Solah dan beberapa tokoh lain di kediaman Prabowo di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta. "Kami bahas secara detail tadi soal ekonomi, dan Pak Rizal, Pak Kwik dan Gus Sholah menyampaikan pandangan-pandangannya. Kami harus menghadirkan satu tawaran yang lebih menarik daripada yang sudah ditawarkan sekarang," jelas Sandiaga, Rabu (8/11) malam.
Sandiaga melanjutkan, dengan adanya referendum ekonomi yang lebih baik, diharapkan bisa memenangkan hati dan pikiran elektoral. Apalagi, bagi mereka yang belum menentukan pilihan. Menurut data internal pihaknya, ada sekitar 30 persen belum memantapkan pilihan.
"Itu harus kami berikan tawaran ekonomi yang lebih menggigit, ini yang kami coba tawarkan," ujar Sandiaga
Pertemuan Prabowo dengan Gus Sholah juga pernah dilakukan pada peringatan Hari Santri, Senin (22/10) lalu. Gus Sholah berpesan agar di Hari Santri Nasional santri bisa menjadi lokomotif pembangunan bangsa ke depan, terutama di dalam pembangunan ekonomi.