Selasa 06 Nov 2018 06:06 WIB

M Taufik Berikan Kursi Cawagub DKI ke PKS dengan Syarat

Cawagub DKI Jakarta usulan PKS harus melalui fit and proper test.

Rep: Sri Handayani, Farah Noersativa/ Red: Andri Saubani
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta - Mohamad Taufik
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta - Mohamad Taufik

REPUBLIKA.CO.ID, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik akhirnya sepakat untuk memberikan kursi calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kendati demikian, menurut Taufik, hal itu tak serta-merta kursi wagub DKI pasti akan diisi oleh tokoh dari PKS.

"Kan enggak serta-merta juga PKS. Jadi harus ada lewat fit and proper test," kata Taufik kepada wartawan di Kantor DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Jakarta, Senin (5/11).

Sikap legawa M Taufik ini bisa menjadi kemajuan besar setelah deadlock yang terjadi selama ini. Padahal, kursi wagub DKI Jakarta telah kosong sejak awal Agustus 2018, atau sejak Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan berhenti sebab ingin maju menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Sebagai konsekuensi atas pengunduran diri Sandi, partai-partai pengusung pasangan Anies-Sandi, yakni Partai Gerindra dan PKS harus mengajukan dua nama calon pengganti. Hingga kini, kedua nama tersebut belum diputuskan.

Taufik kemarin, mengadakan pertemuan dengan pimpinan DPW PKS DKI Jakarta di Kantor DPD Gerindra DKI Jakarta. Seusai pertemuan itu, Taufik menegaskan, cawagub DKI Jakarta harus memahami isu-isu ibu kota. Selain isu perkotaan DKI, cawagub DKI Jakarta seyogiayanya memahami tentang pemerintahan.

"Soal pemerintahan aja enggak cukup kalau enggak paham soal ke-Jakarta-an," ujar Taufik.

Pemahaman masalah ibu kota dan pemerintahan itulah, kata Taufik, yang harus diuji kepada cawagub yang nantinya diajukan oleh PKS. Ia pun menyebut, bahwa Anies dan Sandi juga terlebih dahulu melalui mekanisme fit and proper test sebelum akhirnya dilantikan menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

Seusai pertemuan dengan Taufik, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo mengatakan kedua partai pada Senin (5/11) sore menghasilkan beberapa rekomendasi. Salah satunya adalah kesepakatan kursi wagub DKI Jakarta yang diamanatkan kepada PKS.

“Berkenaan dengan kursi wagub DKI Jakarta insya Allah kami bersama akan melakukan fit and proper test kita sudah disepakati bahwa kursi itu diamanatkan, dimandatkan pada PKS,” jelas Syakir saat konferensi pers di Kantor DPD Gerindra DKI Jakarta, Senin (5/11) sore.

Menurut Syakir, dalam waktu dekat, pihaknya akan segera mengumumkan nama-nama calon pengisi kursi wagub) DKI Jakarta. Nama-nama itu yang nantinya akan diajukan untuk dilakukan fit and proper test.

“Insya Allah dalam waktu segera kita akan mempublish sejumlah nama yang kita usulkan. Paling tidak nama itu kan sudah mulai populer,” jelas Syakir, Senin (9/11).

Syakir menyebut, hasil pertemuan pihaknya dengan Gerindra kemarin, akan dilaporkan kepada para pemimpin DPW dan DPP PKS. Pihaknya pun juga akan menyampaikan siapa saja nama yang akan diajukan untuk mengikuti fit and proper test.

Pihaknya lalu akan menerima masukan dari para pemimpin, apakah hanya dua nama saja atau lebih. Namun, dia mengaku, bila telah ada arahan dari para pemimpin, pihaknya akan segera menyampaikannya kepada media.

Lalu, mengenai persyaratan, pihaknya juga mengaku akan membuat itu di tim internal. “Insya Allah secepatnya. Mudah-mudahaan besok (hari ini) bisa kita laporkan ke DPP,” jelas Syakir.

Syakir juga menekankan, sesuai dengan tradisi di tubuh PKS sendiri, kader-kader tersebut akan dicalonkan atau dipilih. Namun, dia menyebut, DPP PKS dan juga DPW PKS DKI Jakarta sudah menetapkan dua nama.

Dua nama itu adalah yaitu Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI Jakarta Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu. Namun, pihaknya tak menutup kemungkinan, nama-nama itu akan bertambah lagi untuk diusulkan mengikuti fit and proper test.

“Siapa namanya nanti akan kita konsultasikan juga,” jelas dia.

Baca juga

Respons Anies

Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mengetahui adanya pertemuan antara partai pengusung yaitu PKS dan Gerindra pada Senin (7/11) sore ini untuk membicarakan perihal kursi wagub DKI Jakarta. Dia mengharapkan, hasil yang keluar nanti adalah hasil yang bulat dari kedua belah partai.

“Harapan saya pokoknya terjadi kesepakatan yang bulat. Bukan kesepakatan lonjong,” kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (5/11).

Anies menjelaskan, pihaknya sebenarnya telah bersurat kepada kedua belah partai pengusung untuk segera melakukan pembicaraan mengenai kursi Wagub DKI. Surat itu masing-masing telah dikirimkan pada tanggal 19 Oktober 2018 lalu.

Sehingga, menurutnya, sebelum Dirjen Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melayangkan surat kepadanya, pihaknya telah bersurat kepada kedua partai. “Kita memang belum bercerita, tapi tanggal 19 Oktober yg lalu Pemprov sudah mengirim surat kepada partai-partai pengusung. Dan di dalamnya prosedur dan lain lain. Dan dari sisi kita sebelum ada surat dari pak dirjen datang, kita sudah mengirimkan ke partai,” jelas Anies.

Dia mengatakan, pihaknya telah melakukan prosedur adminsitrasi dengan berkirim surat kepada kedua partai. Dia menekankan, jauh sebelum pihaknya mendapatkan surat dari Dirjen Kemendagri, pihaknya telah mengirimkan surat kepada partai.

“Kalau tidak ada pengumuman itu kami juga gak umumkan sudah kirim surat. Kenapa, ya ini prosedur administrasi aja berkirim surat cuman kami menjelaskan untuk menyampaikan ke publik jauh sebelum diingatkan kita sudah bertindak,” kata dia.

[video] Sandiaga Mundur dari Tim Pemenangan Prabowo

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement