Senin 05 Nov 2018 15:42 WIB

Pembalap Tour de Singkarak Disuguhi Geopark Sawahlunto

Pembalap akan disuguhi panorama alam di sepanjang jalur Sawahlunto-Dharmasraya

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Tour de Singkarak (TdS)
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Tour de Singkarak (TdS)

REPUBLIKA.CO.ID, SAWAHLUNTO -- Rute balap etape kedua Tour de Singkarak hari ini terbilang istimewa. Selain karena lintasannya menjadi yang terpanjang sepanjang etape yakni 204,1 kilometer (km), pembalap juga akan disuguhi indahnya panorama alam di sepanjang jalur Sawahlunto-Dharmasraya, terutama geopark Sawahlunto yang dikenal sebagai kota tambang.

Kota Sawahlunto tahun ini kebagian menjadi lokasi start etape. Padahal di penyelenggaraan Tour de Singkarak sebelum-sebelumnya, Sawahlunto selalu dapat jatah sebagai lokasi finish. Momen sebagai lokasi start balapan dimanfaatkan Sawahlunto untuk mempromosikan potensi pariwisata.

Sebelum strat, pembalap diarahkan untuk melakukan city tour satu kali putaran. Asal tahu saja, Kota Sawahlunto adalah kota tambang yang 'mungil' sehingga tak sulit bagi pembalap untuk melakukan berkeliling satu putaran.

Rute city tour yang diarahkan di Sawahlunto itu melewati Taman Segitiga, Pasar Sawahlunto, dan berputar ke arah Museum Tambang Batu Bara Ombilin. Setelah itu, seluruh 103 pembalap yang melanjutkan kompetisi di etape kedua hari ini  ikut berpacu hingga Kabupaten Dharmasraya.

Salah satu pembalap asal Jerman Daniel Bichlmann (tim Bike Aid) mengakui keindahan Kota Sawahlunto. Ia mengaku betah dengan udara yang sejuk di yang pernah menghasilkan batu bara kualitas terbaik di dunia ini.

"Saya memang belum begitu banyak berkeliling ke daerah ini. Tapi yang saya rasakan, Sawahlunto daerah yang menyenangkan. Apalagi bangunan di sekitar kota terlihat lama, dan saya suka dengan pemandangan ini," ujarnya, Senin (5/11).

Sport Tourism Tour De Singkarak 2018 ini sendiri, memiliki total panjang lintasan 1.267 kilometer yang dibagi menjadi 8 etape. Total hadiah yang diperebutkan yakni sebesar Rp 2,3 miliar. Banyak absennya pebalap-pebalap tangguh yang merajai TdS tahun sebelumnya, membuat persaingan antar pebalap di Tds ke-10 ini semakin ketat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement