Senin 05 Nov 2018 10:55 WIB

Kantong Jenazah tak Jadi Indikator Jumlah Korban Lion Air

RS Polri mengatakan jumlah kantong jenazah bukan indikator jumlah korban Lion Air.

Rep: Muslim AR/ Red: Bayu Hermawan
Suasana Ruang Instalasi Forensik Posmortem Rumah Sakit (RS) Polri, Jakarta, Jumat (2/11),
Foto: Republika/Imas Damayanti
Suasana Ruang Instalasi Forensik Posmortem Rumah Sakit (RS) Polri, Jakarta, Jumat (2/11),

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kombes Edy Purnomo mengatakan jumlah kantong jenazah yang tiba di RS Polri, bukanlah indikator dari jumlah jenazah korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang telah ditemukan. Sebab, bisa saja satu kantong berisi lebih dari satu jenazah korban.

"Satu kantong jenazah, bukan berarti itu satu jenazah," ujarnya di gedung DVI RS Polri Kramat Jati, Senin (5/11).

Edy menjelaskan, setiap kantong jenazah berisi bagian-bagian tubuh korban. Satu kantong jenazah bisa saja berisi bagian tubuh tiga jenazah atau lebih. "Ada body part, dan bisa jadi itu milik jenazah yang berbeda, setiap kantong jenazah yang datang, langsung kita periksa," katanya.

Edy mengatakan, hingga tadi malam pada pukul 22.00 WIB, pihaknya telah menerima 32 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air register PK-LQP. Semua kantong jenazah itu berasal dari  dermaga JICT 2, Tanjung Priok. Kantong jenazah tersebut, dikirimkan dengan Ambulan.

32 kantong jenazah itu merupakan hasil pencarian pada hari Ahad (4/11) siang. Sampai pukul 10.00 WIB, RS Polri Kramat Jati telah menerima 137 kantong mayat. Edy menjelaskan proses pengidentifikasian jenazah membutuhkan waktu. Pihaknya melakukan pendampingan secara psikis terhadap keluarga korban dan memberikan pengertian tentang proses pengidentifikasian yang memakan waktu.

Sebelumnya pesawat Lion Air register PK-LQP jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. Pesawat yang lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng itu jatuh setelah 13 menit mengudara dan kehilangan kontak.  RS Polri mencatat ada 188 korban, yang masuk dalam daftar yang harus mereka identifikasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement