Sabtu 03 Nov 2018 12:05 WIB

Penyelam Meninggal Saat Cari JT 610

Penyebab kematian Syachrul karena dekompresi

Tim SAR gabungan melakukan penyelaman saat melakukan mencari kotak hitam (black box) pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jakarta, Kamis (1/11/2018).
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Tim SAR gabungan melakukan penyelaman saat melakukan mencari kotak hitam (black box) pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jakarta, Kamis (1/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang penyelam yang menjadi evakuator pesawat Lion Air JT-610 bernama Syachrul Anto meninggal saat bertugas di Perairan Karawang, Jawa Barat, Jumat (2/11). Komandan Satuan Tugas SAR Kolonel Laut Isswarto pada Sabtu (3/11) di Jakarta mengatakan penyebab kematian Syachrul karena dekompresi.

"Almarhum menyelam lebih lama dari seharusnya. Sesuai jadwal para penyelam naik jam 16.00 WIB, tetapi dia naik 30 menit lebih lama," kata dia.

Jenazah saat ini sudah diserahkan ke keluarganya.

Humas Basarnas Yusuf Latief membenarkan kabar kematian Syachrul, meski demikian dia belum bisa memastikan penyebab kematian penyelam sipil tersebut. "Nanti akan ada informasi yang lebih valid mengenai hal ini mohon tunggu saja," kata dia.

Berdasarkan informasi yang diterima oleh sejumlah media, Syarul dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Koja Jakarta Utara pada pukul 22.10 WIB dengan kondisi tidak sadar, tidak ada respons, tidak ada denyut nadi, dan nafas.

Pada pukul 22.30 WIB, Syahrul yang bertempat tinggal di Komplek DPR Jalan Garuda 1 Cakung ini baru dinyatakan meninggal oleh dokter jaga IGD.  Dokter pun menyarankan untuk melakukan proses otopsi ke RSCM tetap keluarga dan Basarnas menolak karena hendak langsung dibawa ke rumah duka di Surabaya, Jawa Timur. (A074).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement