Jumat 02 Nov 2018 19:26 WIB

Banjir Kanal Kota Padang Meluap, Satu Rumah Roboh

Air sungai dilaporkan mulai naik sekitar pukul 16.00 WIB.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolanda
Banjir kanal di Kota Padang meluap akibat hujan deras terus mengguyur wilayah ini sejak Jumat (2/11) siang. Akibatnya, satu unit rumah roboh dan ratusan rumah lainnya terendam air.
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Banjir kanal di Kota Padang meluap akibat hujan deras terus mengguyur wilayah ini sejak Jumat (2/11) siang. Akibatnya, satu unit rumah roboh dan ratusan rumah lainnya terendam air.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Banjir kanal Kota Padang, Sumatra Barat meluap pada Jumat (2/11) sore, membuat satu unit rumah roboh. Banjir kanal, atau disebut banda bakali oleh warga Padang, meluap lantaran hujan mengguyur wilayah Sumatra Barat sejak siang hari.

Menurut pengakuan warga, luapan air banda bakali di kawasan Alai Parak Kopi, Kecamatan Padang Utara kali ini merupakan yang terparah dalam 35 tahun terakhir. "Terakhir air banda bakali yang besar itu pada tahun 1983 kalau tidak salah. Tapi tidak sebesar ini," ujar Amir, salah satu warga Alai Parak Kopi, Jumat (2/11). 

Satu unit rumah yang roboh dindingnya dilaporkan dimiliki oleh Wet, warga RT III RW XI Kelurahan Alai Parak Kopi, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang. Air sungai dilaporkan mulai naik sekitar pukul 16.00 WIB. Wet menuturkan, derasnya luapan banda bakali cukup kuat untuk merobohkan dinding rumahnya. 

photo
Banjir kanal di Kota Padang meluap akibat hujan deras terus mengguyur wilayah ini sejak Jumat (2/11) siang. Akibatnya, satu unit rumah roboh dan ratusan rumah lainnya terendam air.

"Kejadian ini membuat saya terguncang," katanya.

Sejumlah warga ikut turun tangan untuk membantu Wet dan keluarga mengangkat puing-puing rumahnya dan mengamankan barang-barang yang masih bisa digunakan. Rumah yang tak bisa ditinggali membuat Wet dan keluarganya mengungsi ke rumah kerabatnya. Ia juga berharap pemerintah mengirimkan bantuan untuk meringankan bebannya. 

Ketua RW 11 Kelurahan Alai Parak Kopi, Yurdin, berharap air lekas surut sehingga warga bisa kembali masuk ke rumahnya. Saat ini, lanjutnya, sebagian besar warga memilih mengungsi karena rumah masih tergenang. Ia memprediksi kerugian yang dialami keluarga yang rumahnya roboh sebesar puluhan juta rupiah. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merangkum, banjir sore ini melanda sejumlah kecamatan di Kota Padang, yakni Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung, Bungus Teluk Kabung, Padang Selatan, Padang Utara, dan Pauh. Meski tidak dilaporkan adanya korban jiwa, namun banjir merendam sekitar 600 unit rumah dengan ketinggian muka air bervariasi dari 80 cm hingga 1,5 meter. 

Selain itu, banjir juga menghanyutkan jembatan Baringin di Lubuk kilangan dan memutus dua jembatan lainnya. 

photo
Rangka jembatan hanyut terbawa arus sungai yang meluap di Kelurahan Baringin, Lubuk Kilangan, Padang, Sumatera Barat, Jumat (2/11/2018).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement