REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Sumatra Selatan (Sumsel) menjadi salah satu provinsi dengan capaian tertinggi untuk realisasi program imunisasi Measles Rubella (MR) di Indonesia. Sampai batas akhir pelaksanaan program tersebut, imunisasi MR di daerah ini sudah mencapai 80 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nuraini kepada Republika.co.id mengatakan, “Sampai 30 Oktober program imunisasi MR di Sumatera Selatan sudah mencapai 80,31 persen dari dari data pusat data dan informasi sebanyak 2.239.582 sasaran,” katanya, Rabu (31/10).
Khusus di Kota Palembang menurut Lesty Nuraini, pada 29 Oktober dilakukan imunisasi terhadap 10.882 anak dan pada 30 Oktober diimunisasi sebanyak 12.826 anak.
“Setelah masa perpanjangan imunisasi MR berakhir 31 Oktober 2018, bagi daerah kabupaten dan kota yang logistiknya masih tersedia bisa terus berlanjut. Selanjutnya imunisasi MR akan masuk dalam program rutin,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Sumsel.
Di Sumsel dari 17 daerah kabupaten dan kota sampai 30 Oktober 2018 menurut Lesty Nuraini, ada lima daerah tergolong tinggi capaian program imunisasi MR, yaitu Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) dengan capaian 95,6 persen, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mencapai 96,86 persen, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mencapai 98,35 persen dan Kabupaten OKU Timur mencapai 98,82 persen.
“Daerah yang capaianya tertinggi dalam program imunisasi MR di Sumsel adalah Kabupaten Musi Banyuasin atau Muba. Di daerah ini sampai 30 Oktober 2018 mencapai 104,59 persen,” kata Lesty Nuraini.
Daerah lainnya, capain terendah di Sumsel adalah Kabupaten Banyuasin yang pada 30 Oktober 2018 mencapai 58,55 persen, Kota Prabumulih 58,6 persen dan Kota Palembang yang mencapai 59,4 persen.
Untuk capaian seluruh Indonesia, program imunisasi MR di Sumsel mencapai 80,31 persen. Capaian program imunisasi MR di Sumsel tersebut berada pada peringkat 11 dari 28 provinsi yang melaksanakan program imunisasi MR.
Capaian tertinggi program imunisasi MR sampai 30 Oktober 2018 adalah di Provinsi Papua Barat mencapai 100,25 persen, kemudian Provinsi Bali mencapai 95,15, Provinsi Lampung mencapai 95,14 persen, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) 93,89 persen, dan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mencapai 89,97 persen.