REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Sebanyak 106 keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang Jawa Barat sudah diberangkatkan ke Jakarta. Tujuannya untuk pengambilan data dan identifikasi terkait identitas korban.
"Hingga kemarin kita sudah memberangkatkan 106 keluarga korban, 104 dewasa dan dua balita dari 69 keluarga penumpang yang menetap di Babel," kata Pjs Airport Manager Lion Air, Dedy Setiawan, di Pangkalpinang, Rabu (31/10).
Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang melakukan pendataan identitas korban di Rumah Sakit Bhayangkara Polri, Jakarta, Selasa (30/10).
Ia mengatakan, dari 69 data korban yang menetap di Babel khususnya Pangkalpinang, semua keluarga korban sudah diberangkatkan, untuk kepentingan pengambilan data dan identifikasi terkait korban. "Semua keberangkatan keluarga korban difasilitasi oleh maskapai Lion Air karena ini untuk kepentingan mengenali korban, mengingat mereka anggota keluarga," ujarnya.
Setelah memberangkatkan 106 keluarga korban, maskapai Lion Air juga memfasilitasi kepulangan keluarga korban yang ingin kembali ke Pangkalpinang jika urusan data dan identifikasi selesai. Ada tiga orang dari dua keluarga yang rencananya akan kembali ke Pangkalpinang.
Isak tangis keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610 di Posko Ante Mortem DVI RS Polri, Jakarta, Selasa (30/10).
"Untuk kepulangan keluarga korban juga kita fasilitasi. Hari ini ada tiga orang dari dua keluarga korban yang akan kembali ke Pangkalpinang dengan penerbangan Lion Air JT 616 pukul 10.00 WIB dan Lion Air JT 218 pukul 11.50 rute Jakarta-Pangkalpinang," ujarnya.
Dedy menambahkan, maskapai Lion Air juga memfasilitasi pengembalian jasad korban jika ada keluarga korban yang mengusulkan.