Senin 29 Oct 2018 11:44 WIB

Ini Profil Pesawat Lion Air yang Jatuh di Perairan Karawang

Pesawat ini baru didatangkan Lion AIr pada Agustus 2018

Pesawat Lion Air  (ilustrasi)
Foto: AP/Trisnadi
Pesawat Lion Air (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Tanjung Karawang, Senin (29/10), adalah pesawat yang masih sangat anyar. Seperti disampaikan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono dalam konferensi pers di kantor Basarnas, pesawat ini baru mengudara pada Agustus 2018. 

Jam terbang pesawat ini juga masih sangat minim, yakni sekitar 800 jam. Pesawat ini baru tiba pada Rabu 15 Agustus 2018. Lion Air  mendatangkan 10 pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 (B38M) itu dari dari Bandar Udara Internasional Boeing Field King County (BFI) pada Senin (13/ 8) pukul 16.44 waktu setempat.

Total, Lion memiliki 2018 unit pesawat berjenis Boeing 737 MAX 8. Pencapaian ini menjadikan Lion Air sebagai maskapai terbanyak yang mengoperasikan Boeing 737 Max 8 di Asia Tenggara.

Seperti dilansir laman Flight Global, pesawat Boeing 737 Max 8 ini merupakan pesawat super canggih yang mulai diproduksi Boeing pada 30 Agustus 2011. Pesawat ini pertama kali diujicoba mengudara pada 29 Januari 2016. 

Pesawat ini punya sejumlah keunggulan. Pesawat menggunakan teknologi penerbangan terbaru yang punya sistem yang sangat canggih. 

Secara kapasitas, pesawat bisa mebnampung 138 hingga 230 kursi penumpang. Pesawat punya daya jangkau hingga 5.954 hingga 7.084 kilometer. 

Walau tergolong baru, pesawat jenis ini cukup diminati oleh perusahaan transportasi udara. Hingga September 2018, Boeing telah menerima 4.783 pesanan pesawat berjenis ini.n abdullah sammy 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement