Senin 29 Oct 2018 02:18 WIB

Gejolak Kader, Presiden PKS: Kalau tak Betah Jangan Gaduh

Sohibul tak tahu alasan pasti yang membuat para pengurus dan kader bergejolak.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Endro Yuwanto
Presiden PKS, Sohibul Iman.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Presiden PKS, Sohibul Iman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman merespon sikap pengurus dan kader PKS di sejumlah daerah yang memilih mundur dari kepartaian. Sohibul mengaku tidak mengetahui alasan pasti yang membuat para pengurus dan kader bergejolak di daerah, seperti terbaru di DPD PKS Banyumas, Jawa Tengah.

Namun, menurut Sohibul, DPP PKS tidak mau ambil pusing dengan sikap pengurus dan kader tersebut. Baginya, berpartai adalah soal minat dan kesungguhan masing-masing kader.

"Jadi kalau memang mau bergabung dengan PKS ya kita terima, kalau di PKS sudah merasa tidak bahagia, mencari yang lain ya silakan juga," kata Sohibul di DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Ahad (28/10).

Sohibul pun mendoakan para kader yang tidak bahagia tersebut bisa bahagia nantinya di tempat lain. Lebih dari itu, ia berharap kader tersebut memberikan kontribusi yang lebih baik dibandingkan di PKS.

Namun Sohibul berpesan agar kader yang tidak sejalan dengan partai itu tidak membuat kegaduhan. "Kalau niatnya baik jangan gaduh, toh kita juga tidak memaksa," kata dia lagi.

Sohibul kembali menegaskan jumlah pengurus dan kader yang bergejolak di daerah tidak signifikan. Sehingga hal tersebut tidak mempengaruhi kesolidan partai, termasuk dalam upaya memenangkan pasangan Prabowo-Sandiaga Uno sebagai presiden dan wakil presiden RI 2019 mendatang. "Solid, insyaAllah. Kemarin ditanyakan setengah hati dengan Pak Prabowo, nggak setengah hati tapi dua hati," kata Sohibul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement