Jumat 26 Oct 2018 14:31 WIB

Umat Beragama Bersatu Deklarasi Lindungi Hutan Indonesia

Siaga Bumi menyerukan pentingnya melindungi hutan tropis di Indonesia.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
 Kesatuan umat beragama yang tergabung dalam Indonesia Bergerak untuk Selamatkan Bumi (Siaga Bumi) mendeklarasikan kolaborasi perlindungan hutan.
Foto: MPR
Kesatuan umat beragama yang tergabung dalam Indonesia Bergerak untuk Selamatkan Bumi (Siaga Bumi) mendeklarasikan kolaborasi perlindungan hutan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesatuan umat beragama yang tergabung dalam Indonesia Bergerak untuk Selamatkan Bumi (Siaga Bumi) mendeklarasikan kolaborasi perlindungan hutan di halaman kompleks gedung parlemen pada Jumat, (26/10). Siaga Bumi menyerukan pentingnya melindungi hutan tropis di Indonesia.

Ketua Komite Pengarah Siaga Bumi Din Syamsuddin menyadari hutan ialah ciptaan Tuhan yang mesti dijaga. Kesadaran itu juga dirasakan oleh seluruh umat beragama di Indonesia. Alhasil, para pemuka agama yang berbeda berembuk untuk menyepakati satu deklarasi.

"Kami mengamati dengan penuh keprihatinan bahwa hutan di Indonesia mengalami kerusakan akibat berbagai ulah manusia. Oleh karena itu kami elemen masyarakat madani Indonesia dengan ini menyatakan komitmen melindungi, melestarikan dan memuliakan hutan tropis yang ada di Indonesia," katanya dalam sambutan acara.

Ia menyampaikan deklarasi tersebut sekaligus memberi ruang kerja sama dari berbagai kelompok agama demi terwujudnya kelestarian hutan. Sebab menurutnya upaya pelestarian hutan masih belum cukup hingga saat ini. Salah satu tantangannya, kata dia ialah kurang terlibatnya moral dan agama.

"Tantangan pengelolaan alam berakar dari moral manusia dan agama menjadi penting untuk dapat terlibat dalam mengelola moral manusia tersebut," ujar mantan Ketum Muhammadiyah itu.

Ia meyakini agama bisa berperan guna mengingatkan manusia supaya tak berbuat kerusakan. Di sisi lain, masyarakat pedesaan juga diharapkan menguatkan adat istiadat yang berkaitan pelestarian hutan.

"Mereka (masyarakat desa) lebih mudah adaptasi atas modalitas dan moralitas. Sehingga pendekatan dengan para pemuka atau tokoh masyarakat setempat agar dapat menjadi agen perubahan pelestari hutan," harapnya.

Diketahui, Siaga Bumi terdiri dari beragam unsur kelompok agama dan lembaga swadaya masyarakat. Di antaranya MUI, Permabudhi, PGI, NU, Muhammadiyah, DMI, KWI, PHDI, Matakin, WWF Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement