REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Dhinakara Adventure STMIK Nusa Mandiri Jakarta menyelenggarakan rangkaian acara penanaman pohon, pelatihan mountaineering, dan fun camp. Kegiatan yang diselenggarakan di kawasan Gunung Luhur, Bogor ini sebagai rangkaian memperingati HUT Mapala Dhinakara Adventure.
Siaran pers STMIK Nusa Mandiri yang diterima Republika.co.id, Rabu (24/10) menyebutkan, kegiatan yang dilaksanakan pada 20-21 Oktober 2018 merupakan kegiatan sosial berupa penanaman 100 bibit pohon di kawasan kaki Gunung Luhur, Bogor. Penanaman 100 bibit pohon ini merupakan bukti kecintaan dan kepedulian mahasiswa STMIK Nusa Mandiri Jakarta terhadap lingkungan pegunungan yang memiliki potensi bencana longsor yang cukup tinggi.
Kegiatan penanaman ini dibantu oleh warga Desa Cikoneng yang letaknya berada di kaki gunung tersebut. “Saya berharap semakin banyak anak muda yang peduli dan menjaga alam, khususnya hutan. Karena hutan berfungsi sebagai paru-paru dunia agar kelak anak dan cucu kita di masa depan dapat menikmati lestarinya alam ini,” kata Mulyadi selaku ranger Pos Gunung Luhur dan Pimpinan warga Desa Cikoneng, Ahad (21/10).
Pimpinan Desa Cikoneng menerima bantuan bibit pohon untuk ditanam di kaki Gunung Luhur, Bogor.
Sukmawati Anggraeni Putri selaku Wakil Ketua Bidang Non Akademik STMIK Nusa Mandiri Jakarta menyampaikan dukungannya dan rasa senangnya terdahap kegiatan positif yang dilakukan oleh mahasiswa Pecinta Alam Dhinakara Adventure STMIK Nusa Mandiri Jakarta.
“Kami selalu mendukung kegiatan positif yang selalu dilakukan oleh para mahasiswa kami. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya sampai di sini saja, tetapi juga dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Sehingga, melalui kegiatan positif ini rasa kepedulian mahasiswa STMIK Nusa Mandiri Jakarta terhadap sesama dapat terbentuk dengan baik,” kata Sukmawati.
Selain aksi tanam pohon di kaki Gunung Luhur, Bogor, juga dilaksanakan fun camp. Yakni, pelatihan terkait mountaineering: survival yang disampaikan oleh Apridal Antoni. Selain itu, juga diberikan materi navigasi darat yang disampaikan oleh Surya Pradita. Dan materi mengenai Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) yang disampaikan Tesalonika Desen Christa.