Jumat 19 Oct 2018 11:27 WIB

TKN KIK Sindir Soliditas PAN

PAN juga menginstruksikan kadernya memenangkan pemilu legislatif.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Muhammad Hafil
Logo Partai Amanat Nasional (PAN)
Foto: Republika
Logo Partai Amanat Nasional (PAN)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Tim Kampanye Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga menilai adanya keretakan dalam koalisi oposisi. Dia mengatakan, celah perpecahan itu ditunjukan dengan sikap sejumlah calon anggota legislatif (caleg) mereka menunjukan keengganan untuk mengampanyekan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Tidak bisa pungkiri juga, bagaimana kondisi riil di lapangan sehingga membuat koalisi mereka menjadi tidak solid mendukung satu ke arah pak Prabowo," kata Arya Sinulingga di Jakarta, Jumat (19/10).

Keengganan ikut menyuarakan dukungan terhadap Prabowo-Sandiaga sebelumnya diungkapkan Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno. Hal ini disampaikan Eddy saat menjadi narasumber dalam acara rilis lembaga survei Polmark Indonesia, Kamis (18/10) kemarin. PAN diketahui merupakan parpol pengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02.

Menurut Arya, partai politik merupakan aspirasi dari masyarakat. Dia mengatakan, aspirasi itu kini menunjukkan jika masyarakat sejatinya ingin Jokowi melanjutkan pemerintahan untuk periode kedua. Sehingga, lanjutnya, mau tidak mau yang namanya partai politik mengikuti kehendak rakyatnya.

"Mereka melihat aspirasi dari masyarakat mengarah ke pak Jokowi itu tidak bisa dipungkiri, sehingga wajar banyak caleg-caleg dari PAN itu mendukung pak Jokowi maju," katanya.

Arya kemudian menyamakan kasus tersebut dengan kasus yang dijalani partai Demokrat. Dia mengatakan, partai besutan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mempersilakan kadernya mendukung Jokowi-Ma'ruf atas aspirasi konstituen masing-masing.

"Itu bukan hal yang pertama ya, Demokrat pun melakukan hal yang sama, ini menunjukan bahwa kedua partai ini betul elitnya mendukung Prabowo tapi grassroot di bawahnya tidak mendukung pak Prabowo malah sebaliknya," kata Arya lagi.

Di saat yang bersamaan, Arya memastikan jika hal serupa tidak dialami koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf. Dia menegaskan, hingga saat ini Kolaisi Indonesia Kerja (KIK) tetap solid dan akan terus seperti itu.

Sementara, DPP PAN menginstruksikan kepada seluruh pengurus dan para caleg untuk memenangkan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden pada Pemilu 2019. Pernyataan tersebut ditegaskan Sekjen Eddy Soeparno melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (19/10).

“Kami ingin pemerintahan Prabowo-Sandi nantinya menjadi  pemerintahan yang kuat dan efektif, karenanya harus didukung oleh legislatif yang juga  kuat,”  ujar Eddy, Kamis (18/10).

Kepada para kadernya, Eddy mengaku telah menginstruksikan seluruh pimpinan wilayah dan daerah di seluruh Indonesia untuk memenangkan paslon Prabowo – Sandiaga, selain memenangkan kursi legislatif di dapilnya masing-masing. Dalam Pemilu 2019, PAN menargetkan perolehan kursi minimal 60 kursi di DPR RI.

Eddy menambahkan, PAN bersama Cawapres Sandiaga Uno telah melakukan roadshow ke 50 kota di pulau Jawa. Roadshow PAN dipimpin langsung oleh Ketua Umum Zulkifli Hasan bersama Cawapres Sandiaga Uno di pulau Jawa berlangsung pada bulan September hingga Oktober 2018 menjadi catatan penting bagi PAN dalam menghadapi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019 mendatang.

Roadshow dilakukan dengan mengunjungi lebih dari 50 Kabupaten/Kota dimulai dari Jawa Timur pada akhir September yang dilanjutkan Jawa Tengah di awal Oktober dan berakhir kemarin dengan Roadshow di Jawa Barat”, kata Eddy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement