REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengatakan tidak mempermasalahkan teguran dari Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti. Sandiaga mendapat teguran setelah pernyataannya soal surat izin penangkapan ikan atau SIPI dianggap ngawur.
Justru Sandiaga mengaku senang karena isu soal kesulitan nelayan kembali diangkat. Dia juga akan mempelajari undang-undang seperti Susi sarankan. Namun kata Sandiaga, pernyataan yang membuat Susi murka itu adalah aspirasi dari nelayan.
"Tidak menjadi masalah (teguran) selama saya belum ditenggelamkan," ujar Sandiaga saat ditemui di Media Center Prabowo-Sandi, di Jalan Sriwijaya, Jakarta, Kamis (18/10).
Sandiaga mengaku bahwa saat itu dirinya mendengar aspirasi nelayan terkait sulitnya mendapatkan surat izin penangkapan ikan. Oleh karena itu, dia merasa senang aspirasi tersebut bisa didengar langsung oleh Menteri Susi. Sandiaga pun mengaku kinerja Susi luar biasa dalam memudahkan nelayan untuk melaut.
"Kami justru berterima kasih kepada Bu Susi karena tanggal 10 Oktober saya hadir di sana, tanggal 12 Oktober sudah ada yang dilaunching e-service. Jadi itu luar tindak gerak cepat oleh KKP," tambahnya.
Sebelumnya, Susi meminta agar Sandi memahami sepenuhnya undang-undang terkait perikanan yang berlaku di Indonesia, sebelum membuat pernyataan. Susi menduga ada hal yang belum dipahami betul oleh mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini. Oleh karena itu, dia meminta agar Sandiaga tidak ada ngomong.
"Jadi, jangan asal ngomong dulu. Belajar dan baca undang-undang perikanan baru berkomentar. Saya tidak suka isu sektoral ekonomi perikanan di bawa ke ranah politik. Saya marah," tegas Susi.