REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyakarat di Lombok dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), bersabar dalam pembangunan kembali rumah mereka. Ia mengatakan proses rehabilitasi dan rekonstuksi pascagempa di wilayah itu membutuhkan waktu.
"Tentu harus ada evaluasi dan koreksi di lapangan, jangan membayangkan selesai sebulan-dua bulan, gempa di mana pun, di Jogja, Aceh, Padang, itu tahun. Supaya kita semuanya biar tahu, tapi kita ingin cepat, iya,” kata di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Kamis (18/10).
Jokowi kembali mengunjungi Lombok untuk meninjau proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa di Lombok dan Sumbawa. Jokowi melakukan rapat koordinasi dengan Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah, sejumlah bupati dan wali kota, Panglima TNI, Kapolri, Menteri PUPR, dan Menteri Sosial.
Jokowi mengaku ingin memeriksa secara langsung proses pembangunan rumah di lapangan. Dia berharap, pembangunan rumah terus dilakukan secara bertahap.
"Perlu disampaikan, yang sudah selesai semua berapa, masjid berapa," ujar Jokowi.
Pada kesempatan itu, Jokowi mengatakan sudah memangksa proses pencairan dana bantuan dari 17 prosedur menjadi satu saja. “Kami putuskan pangkas hanya satu prosedur tanpa mengurangi akuntabilitas,” kata dia.
Setelah rapat di Bandara Internasional Lombok, Jokowi bersama rombongan terbang ke Sumbawa Barat untuk meninjau lokasi terdampak gempa di sana.