REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar rumah sakit bisa membangun sistem yang terintegrasi dan menjadi smart hospital. Integrasi layanan tersebut didukung dengan sumber daya manusia, infrastruktur, dan teknologi yang memadai. Semuanya akan gampang terintegrasi nantinya.
"Contoh smart hospital di dunia banyak sekali muncul di Kalifornia, berkolaborasi dengan Silicon Valley," kata Presiden dalam sambutannya saat menghadiri Pembukaan Kongres Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) di Jakarta, Rabu (17/10).
Menurut Presiden, saat ini dengan perkembangan teknologi dan penggunaan big data dapat mengidentifikasi penyakit pada manusia. Perkembangan tersebut pun dapat menunjang spektrum lengkap dari diagnostik serta teknoterapeutik.
Kepala Negara menjelaskan dunia tengah memasuki revolusi industri 4.0 yang membawa perubahan begitu cepatnya. Dia meminta agar rumah sakit dapat menyesuaikan keadaan dengan perubahan itu.
"Persi harus menyiapkan, merencanakan, mengantisipasi ini mau dibawa kemana. Sebetulnya harus mulai berpikir. Sudah banyak inovasi yang dilakukan di dunia kesehatan. Ada aplikasi khusus untuk anak-anak, ada teknologi 3D printing untuk sel," ujar Jokowi.
Dalam sambutannya, Presiden pun mengingatkan perkembangan teknologi dapat mengubah gaya hidup masyarakat yang berpotensi menurunkan tingkat kesehatan.