Rabu 17 Oct 2018 00:46 WIB

Anies Fokus Benahi Kendaraan Umum di Jakarta

Anies ingin kendaraan umum bisa menjangkau seluruh wilayah DKI Jakarta.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan akan lebih fokus dalam membenahi kendaraan umum di wilayah DKI Jakarta. Anies menginginkan ketersediaan kendaraan umum di Jakarta harus bisa menjangkau seluruh wilayah DKI Jakarta.

"Hari ini yang terjangkau itu sekitar 68 persen wilayah. Kita harus bisa menjangkau 100 persen wilayah (di Jakarta). Tidak ada lagi wilayah Jakarta yang tidak bisa terjangkau oleh kendaraan umum," jelasnya di arena Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (16/10).

Anies mengatakan kendaraan umum harus dibuat lebih nyaman untuk digunakan oleh masyarakat. Kendaraan umum itu meliputi kendaraan mulai dari angkutan kota (angkot), bus kecil, bus besar atau  Bus Rapid Transit (BRT), hingga nanti kereta Mass Rapid Transit (MRT), dan kereta cepat Light Rail Transit (LRT).

Lalu, lanjut Anies, transportasi di DKI Jakarta harus tersambung antartransportasi umum. Sehingga ada integrasi transportasi dan membuat masyarakat mampu untuk berpindah-pindah dari kendaraan yang satu dengan yang lain.

"Mau lihat contoh kita membangun tidak bisa transfer dengan mudah? Lihat koridor 13 Transjakarta, dari Tendean sampai Ciledug. Itu melewati MRT, tapi tidak ada tempat yang dapat berpindah dengan mudah, penumpang MRT, ke bus (Transjakarta)," ujarnya.

Atau, lanjut dia, para penumpang kereta yang akan melewati Stasiun Kebayoran lama. Dia mencontohkan, seorang penumpang dari arah  Serpong yang turun di Stasiun Kebayoran lama sering mengalami kesulitan ketika akan pindah ke bus Transjakarta.

"Nah, yang mau kita bangun adalah sistem yang terintegrasi. Kalau itu ada, maka ganjil genap ini bukan isu lagi," ucapnya.

Dia juga menyebut, pengintegrasian transportasi itu membutuhkan waktu sekitar tiga tahun agar berjalan dengan lancar. Dalam kurun waktu tertentu, pihaknya akan melakukan penambahan rute dan juga armada.

"Penambahan itu bukan hanya di TJ (Transjakarta), tetapi juga di operator-operator (bus) yang lain, karena ada lebih ada 27 operator di Jakarta," kata Anies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement