REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah kota Yogyakarta bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) serta PT Hutama Karya akan melakukan pengambangan kawasan Stasiun Tugu. Hal ini untuk mengantisipasi apabila bandara NYIA (New International Airport) sudah selesai dibangun.
Wali kota Yogyakarta Haryadi Suyuti pada wartawan usai beraudiensi dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan Yogyakarta, Senin (15/10) mengatakan dengan pengembangan kawasan Stasiun Tugu diharapkan daya tampungnya akan bertambah dua kali lipat. Saat ini jumlah penumpang kereta api di stasiun Tugu per harinya sekitar 7.000 orang.
Dengan dikembangkan kawasan stasiun Tugu penumpangnya bisa mencapai 14 ribu per hari. Sebab, sudah ada bangkitan penumpang dari bandara NYIA di Kulon Progo.
Hal itu juga diakui Direktur Manajemen Aset PT KAI (Persero) Dody Budiawan. "Insya Allah tahun 2019 revitalisasi kawasan Sraaiun Tugu dimulai yang bekerjasama sengan semua pihak," kata dia.
Dikatakannya, revitalisasi Stasiun Tugu dibuat lebih berdaya guna bisa menampung penumpang lebih besar. Konsep yang ditawarkan dalam pengembangan Kawasan Stasiun Tugu selain daya tampung penumpang, juga rencana pengembangan di sisi selatan Stasiun Tugu.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan DIY Sigit Sapto Raharjo mengatakan keterlibatan Dinas Perhubingan DIY dalam pengembangan Kawasan stasiun Rugu hanya manajemen lalu lintasnya.
"Saya berharap bisa sinkron untuk fasilitas parkir dan pedestrian Malioboro. Agar tidak mengganggu dan menambah kemacetan," kata dia.