Ahad 14 Oct 2018 23:31 WIB

PMI Bangun Klinik Lapangan di Lokasi Gempa Sulteng

Klinik lapangan dibangun untuk memfungsikan kembali pelayanan puskesmas

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Prajurit TNI bersama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan relawan membangun hunian sementara di wilayah Balaroa, Palu Barat, Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu (13/10).
Foto: dok. Puspen TNI
Prajurit TNI bersama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan relawan membangun hunian sementara di wilayah Balaroa, Palu Barat, Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Palang Merah Indonesia (PMI) membangun klinik lapangan di lokasi yang terkena dampak bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng). Keberadaan sarana ini untuk memberikan layanan kesehatan dasar bagi para pengungsi.

Klinik lapangan ini dibangun di daerah yang terdampak cukup parah yakni Desa Tompe, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulteng. Di mana di lokasi tersebut sejumlah fasilitas kesehatan rusak dan tidak dapat berfungsi lagi seperti Puskesmas Tompe yang terkena dampak bencana.

"Pendirian Klinik lapangan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar darurat khususnya kepada para pengungsi yang terdampak parah diwilayah Tompe, Sirenja," ujar Koordinator Pelayanan Klinik Kesehatan Darurat di Palu, Iwan Ridwanudin dalam keterangan persnya Ahad (14/10) malam. Hal ini untuk memfungsikan kembali pelayanan puskesmas dilokasi bencana.

Iwan menerangkan, klinik lapangan ini akan berfungsi sebagaimana halnya puskesmas. Dalam pelayanannya ada fasilitas kesehatan 24 jam yang terdiri atas instalasi gawat darurat, rawat jalan dan pelayanan rawat inap.

Selain itu kata Iwan, ada juga pelayanan untuk kontrol kehamilan, poli melahirkan normal, kontrol tumbuh kembang, menyusui, kesehatan masyarakat dan imunisasi. Intinya layanan yang diberikan sebagaimana halnya di puskesmas pada umumnya.

Kasubdiv Kesehatan Darurat PMI Pusat, Istianasari menambahkan, pelayanan kesehatan darurat klinik lapangan ini untuk kembali mengaktifkan layanan puskesmas yang terkena dampak bencana. "Klinik lapangan untuk membantu karena puskesmas yang ada belum berfungsi optimal," imbuh dia.

Dalam pelaksanaanya ungkap Istianasari, pihaknya menerjunkan sejumlah tenaga medis yang terdiri dari dokter umum dan spesialis. Selain itu dibantu dengan tenaga perawat dan bidan, apoteker yang akan membantu dalam proses layanan kesehatan.

PMI juga sambung Istianasari menyiapkan tim psikososial yang akan memberikan pendampingan dukungan psikososial dalam pelayanan di klinik lapangan. Ia menambahkan PMI juga melakukan promosi kesehatan dan kebersihan kepada sejumlah pengungsi yang  masih menempati tenda pengungsian.

Di sisi lain, PMI melakukan pelayanan klinik keliling mobile clinic untuk menjangkau beberapa wilayah terisolir akibat gempa bumi dan tsunami di Sulteng. Pelayanan tersebut sebagai respons tindak lanjut untuk memaksimalkan pelayanan PMI dalam rangka operasi tanggap darurat bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement