Ahad 14 Oct 2018 04:56 WIB

70 Persen Objek Wisata NTB tak Terdampak Gempa

Infrastruktur pariwisata yang rusak sedang dikejar untuk diperbaiki.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Friska Yolanda
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Barat (NTB) Fauzan Zakaria (kiri) dan Direktur Eksekutif BPPD NTB Fahrurrozi Gafar (kanan) di Resto Dapoer Sasak, Jalan Udayana, Mataram, NTB, Sabtu (13/10).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Barat (NTB) Fauzan Zakaria (kiri) dan Direktur Eksekutif BPPD NTB Fahrurrozi Gafar (kanan) di Resto Dapoer Sasak, Jalan Udayana, Mataram, NTB, Sabtu (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Barat (NTB) Fauzan Zakaria mengajak wisatawan untuk datang kembali ke NTB, khususnya Lombok. Menurutnya, kondisi Lombok saat ini sudah aman dan bisa menjadi daftar pilihan bagi para wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisman) untuk berlibur.

Fauzan memaklumi kekhawatiran wisatawan terhadap kondisi Lombok lantaran rentetan gempa yang terus menerus terjadi pada akhir Juli hingga Agustus. Namun sejatinya, dia katakan, sarana dan prasarana infrastruktur pariwisata di Lombok tidak terlalu berdampak akibat gempa.

"Sekitar 70 persen objek wisata kita dalam kondisi baik-baik saja, bisa dikunjungi dan dinikmati," ujar Fauzan di Resto Dapoer Sasak, Jalan Udayana, Mataram, NTB, Sabtu (13/10).

Fauzan menyebutkan, hanya sekira 30 persen infrastruktur pariwisata yang mengalami kerusakan akibat gempa. Dua yang menjadi fokus utama ialah kawasan tiga gili di Lombok Utara dan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

"Yang 30 persen terdampak gempa ini sedang kita kejar dan perbaiki seperti yang ada di gili dan Gunung Rinjani," kata dia.

Fauzan menambahkan, pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dengan mengucurkan dana sebesar Rp 20 miliar untuk membantu pemulihan sektor pariwisata. Bantuan ini untuk membantu mempromosikan kembali sektor pariwisata Lombok pascagempa.

"Yang diberikan bukan dana, tapi bersifat program seperti Famtrip, roadshow, promosi dibiayai Kemenpar. Tidak satu rupiah pun duit jatuh ke kas daerah," ucapnya.

Kendati begitu, pemda, kata dia, bisa memberikan usulan program kepada Kemenpar terkait program promosi wisata Lombok dan Sumbawa.

Baca juga, "Jangan Lupakan Lombok..."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement