REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi kelistrikan di wilayah terdampak bencana gempa bumi, likuifaksi dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, hampir mencapai 90 persen. Selain 7 Gardu Induk dan 45 penyulang telah berhasil dipulihkan oleh tim gabungan PT PLN, tambahan suplai listrik juga dilakukan dengan menggunakan genset.
"Sekitar 85 persen aliran listrik (wilayah terdampak bencana) sudah pulih, di samping itu hampir 5 persen lainnya ditambah dari Genset yang beroperasi. Jadi total hampir 90 persen," jelas Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi, Jumat (12/10).
Sementara itu, dari 39 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada, 30 SPBU telah beroperasi, 15 diantaranya di Kota Palu, 7 di Donggala, 1 di Sigi, dan 7 di Parimo. Guna memenuhi pasokan LPG, seluruh Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) telah beroperasi 100 persen.
"PT Pertamina juga melaporkan bahwa 17 agen dan 400 pangkalan LPG telah beroperasi 100 persen. Untuk Wilayah-Wilayah kecamatan yang pangkalannya tidak beroperasi, dilakukan operasi Pasar," terang Agung.
Kementerian ESDM lanjutnya, terus memastikan penanganan listrik dan pasokan Listrik, BBM dan LPG pascagempa di Palu, Donggala dan Sigi berjalan dengan baik. "Pemulihan akan terus dilakukan hingga kondisi lokasi terdampak bencana kembali normal," tutup Agung.