Kamis 11 Oct 2018 16:06 WIB

Evakuasi Korban Bencana Sulteng Diperpanjang Sampai Besok

Masih ada beberapa anggota masyarakat yang meminta evakuasi dilakukan.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas kesehatan melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi terdampak pergerakan atau pencairan tanah (likuifaksi) di Petobo Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (10/10).
Foto: Antara/Yusran Uccang
Petugas kesehatan melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi terdampak pergerakan atau pencairan tanah (likuifaksi) di Petobo Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (10/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, evakuasi korban akan berakhir pada Jumat (12/10) sore. Evakuasi korban diperpanjang satu hari yang sebelumnya disepakati akan dihentikan 11 Oktober 2018. "Pencarian, penyelamatan, dan evakuasi korban akan berakhir pada Jumat (12/10) secara resmi," kata Sutopo di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (11/10).

Menurut dia, evakuasi korban diperpanjang karena masih ada beberapa anggota masyarakat yang meminta evakuasi dilakukan. Akan tetapi, Sutopo menyebut, evakuasi korban itu harus benar-benar dihentikan pada esok hari. "Disepakati evakuasi harus sudah dihentikan karena pertimbangan-pertimbangan medis, psikologi, dan agama. Besok sudah betul-betul harus berhenti," kata Sutopo.

Baca Juga

Sementara, masa tanggap darurat juga diperpanjang 14 hari ke depan terhitung mulai tanggal 13 sampai dengan 26 Oktober 2018. Hal itu karena masih banyak masalah yang harus diselesaikan di lapangan. Sehingga, diperlukan kemudahan akses agar penanganan lebih cepat dengan masa tanggap darurat tersebut.

"Masalah itu seperti pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, perbaikan sarana dan prasarana, pembangunan hunian sementara, penanganan medis, perlindungan sosial, dan pembersihan puing bangunan dan lainnya," jelas Sutopo.

Sementara itu, BNPB mencatat jumlah korban meninggal terdampak bencana di Sulawesi Tengah mencapai 2.073 orang. Korban luka berat mencapai 2.549 orang dan 8.130 orang mengalami luka ringan.

Pengungsi terdampak gempa, tsunami, dan likuifaksi sebanyak 87.725 orang. Terdiri atas 78.994 pengungsi yang berada di 112 titik di Sulawesi Tengah dan 8.731 orang di luar Sulteng. "Ada juga korban hilang sebanyak 680 orang yang terdiri atas 652 orang di Kota Palu, 12 orang di Sigi, 14 di Donggala, dan 8 orang di Parigi Moutong," tutur Sutopo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement