REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebut gempa yang terjadi di Situbondo, Kamis (11/10) pukul 01.44 WIB tadi memiliki benang merah dengan gempa yang terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu. Daryono menyebut gempa Situbondo memiliki keterkaitan dengan pergeseran sesar naik Flores yang menyebabkan gempa di NTB.
"Ini kalau melihat mekanisme ini ada benang merah dengan sesar naik Flores, karena pola patahannya begitu, naik dan arahnya ke barat laut tenggara dan naik itu mirip dengan gempa-gempa sesar flores," kata Daryono saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (11/10) dini hari.
Daryono juga menilai gempa Situbondo memiliki kemiripan pola dan jenis getar dari gempa di NTB. "Kalau ini ada sebuah kemiripan dengan pola sumber gempa yang mirip dengan gempa-gempa yang terjadi di Sesar Flores lombok. Ini tampak dari gitarnya dan mekanisme bahwa ada kemiripan dengab sesar Flores," kata Daryono
Menurutnya, getaran gempa Situbondo juga mencakup wilayah yang cukup luas. Itu dikarenakan, gempa yang berada di 61 km timur laut Situbondo merupakan gempa yang dangkal.
"6,4 SR itu gempa kuat, 12 km itu dangkal sehingga akan dirasakan pada tempat-tempa yang jauh seperti Surabaya, Mataram, NTB itu kuat sehingga dirasakan yang jauh. Di Bali juga dirasakan, ini spektrum getarnya cukup luas karena cukup signifikan," kata Daryono.
Daryono mengungkapkan gempa susulan masih dapat terjadi, namun dengan skala yang lebih kecil dari gempa utama. Menurut catatan BMKG, telah terjadi gempa susulan pasca gempa 6,4 SR yang terjadi pada pukul 01.44 tersebut, yakni pukul dua lewat dengan kekuatan 3,2 skala richter.
"Satu kali, masih potensi gempa susulan tapi jangan terlalu takut. Karena historisnya gempa tidak akan besar dan tidak kuat di situ ya," kata Daryono.
Gempa berkekuatan 6,4 skala richter yang berpusat di wilayah Situbondo, Jawa Timur terjadi tepatnya pukul 01.44 WIB di 61 km timur laut Situbondo. Gempa terjadi di kedalaman 10 km. Gempa yang tidak berpotensi tsunami tersebut juga dirasakan hingga ke Bali dan Mataram.
Gempa juga dirasakan merata oleh warga di wilayah Jawa Timur, Kamis (11/10). Gempa yang terjadi sekitar pukul 01.44 WIB itu pun sempat membuat warga panik.