Rabu 10 Oct 2018 23:06 WIB

MUI Purwakarta Gelar Shalat Gaib untuk Korban Gempa Sulteng

Shalat gaib dan doa bersama ini juga sudah dilakukan sampai tingkat kecamatan.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Andi Nur Aminah
Ribuan warga Kota Sukabumi mengikuti shalat ghaib untuk korban bencana di Sulawesi Tengah selepas shalat Jumat di Masjid Agung Sukabumi Jumat (5/10).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Ribuan warga Kota Sukabumi mengikuti shalat ghaib untuk korban bencana di Sulawesi Tengah selepas shalat Jumat di Masjid Agung Sukabumi Jumat (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- MUI Kabupaten Purwakarta, menggelar shalat gaib, istigatsah serta doa bersama bagi korban bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. Apalagi, saat ini korban jiwa yang telah ditemukan terus bertambah. Jumlah korban meninggal yang terdata saat ini sudah lebih dari 2.000 jiwa.

Ketua MUI Kabupaten Purwakarta, Jhon Dien, mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian bagi warga korban bencana. Pihaknya, sangat prihatin dan ikut berbela sungkawa. Karena itu, dari kejauhan pihaknya turut mendoakan semoga warga yang meninggal dunia diterima disisi-Nya, serta warga yang selamat diberi kesabaran serta ketabahan. "Shalat gaib dan doa bersama ini juga sudah dilakukan sampai tingkat kecamatan," ujar Jhon Dien, Rabu (10/10).

Menurutnya, kegiatan hari ini menjadi puncak mendoakan para korban di Sulteng. Kegiatan tersebut, diisi dengan istigatsah, salawatan, doa dan penggalangan. Kegiatan tersebut, berlangsung di Masjid Agung Baing Yusuf, Cipaisan, Purwakarta.

Kegiatan yang digelar selepas Shalat Dzuhur ini, juga dihadiri oleh para pegawai Pemda Purwakarta, MUI, Baznas dan perwakilan Muspida Purwakarta. Jhon Dien menyebutkan, bahwa bencana alam yang terjadi pada Jumat (28/9) itu menjadi bencana bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sebab, gempa bumi dan tsunami yang mengakibatkan ribuan orang menjadi korban itu telah mengusik kemanusiaan setiap warga. Apalagi sesama Muslim, sebagai saudara harus bisa saling menguatkan satu sama lain. "Kita sama-sama selaku umat manusia harus peduli, minimal dengan mengirimkan doa terhadap mereka yang terkena bencana," ujarnya.

Ketua Baznas Kabupaten Purwakarta, Saparudin menjelaskan teknis dari penggalangan donasi untuk korban bencana di Sulawesi. Batas waktu bagi warga Purwakarta lainnya yang ingin berdonasi melalui Baznas pun diberi waktu hingga pekan depan.

"Penggalangan dana ini untuk sekadar meringankan beban mereka, korban bencana. Nantinya akan disalurkan melalui Baznas Provinsi Jawa Barat. Jika masih diperlukan nanti akan kembali dibuka donasi lagi," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement