Rabu 10 Oct 2018 09:02 WIB

Membaca Peluang Kandidat Pemimpin TNI AD

Sembilan letjen berpeluang menjadi KSAD Siapa yang dipercaya presiden?.

Rep: Selamat Ginting/ Red: Joko Sadewo
Pasukan TNI AD (ilustrasi)
Foto:
Pasukan TNI AD (ilustrasi)

Hal ini mengacu pada pergantian Panglima TNI dari Jenderal Gatot Nurmantyo (Akmil 1982) kepada Marsekal Hadi Tjahjanto (AAU 1986). Gatot diganti tiga bulan sebelum usia pensiun.

Pola percepatan seperti ini, sangat mungkin terjadi juga pada jabatan KSAD. Karena itu, kemungkinan besar usai hari TNI 5 Oktober 2018, Mulyono akan diganti pada November-Desember 2018 ini.

Artinya, pada November 2018, sudah ada nama-nama letnan jenderal sebagai calon KSAD. Setidaknya 3-4 nama akan disodorkan Panglima TNI kepada presiden sebagai kepala negara dan pemegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat (AD) Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU) seperti bunyi UUD 1945, pasal 10.

Hingga awal Oktober 2018 ini, ada delapan jenderal bintang tiga lulusan Akmil 1987 hingga 1984 yang memiliki peluang. Mereka adalah Ediwan Prabowo, Agus SB, Doni Monardo, Dodik Wijanarko, Tri Legiono Suko, Tatang Sulaiman, Andika Perkasa, Muhammad Herindra, dan Anto Mukti Putranto.

Selain Doni dan Agus SB, senior yang sempat menjadi the rising star saat naik menjadi letjen, yakni Ediwan Prabowo.

Sama dengan Agus SB, Ediwan lulusan terbaik Akmil 1984. Ia dari Korps Artileri Medan (Armed). Bahkan pangkat letjen diraihnya 4,5 tahun lalu. Saat dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan.

Ediwan tidak beruntung. Sebab, sejak 2016 hingga saat ini, ia tidak memiliki jabatan. Di-staf khusus-kan di Mabesad alias tidak punya jabatan.

Usia pensiunnya masih satu tahun lagi. Masih berpeluang. Namun tipis, karena nonjob. Kartu Ediwan belum juga hidup. Padahal, dia sempat menjadi kandidat KSAD sejak 2015 lalu. Kini namanya bagai tenggelam ditiup angin badai.

Sama halnya dengan Ediwan, Agus SB tinggal 11 bulan lagi pensiun. Namun, peluangnya masih ada. Ambil contoh, Budiman. Ia menjadi KSAD pada 2013, jelang satu tahun memasuki pensiun.

Untuk jabatan bintang empat, masih mungkin mendapatkan perpanjangan masa dinas. Hal ini, antara lain dialami Panglima ABRI Jenderal Feisal Tanjung pada 1995 dan 1996. Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto juga dua kali diperpanjang pada 2005 dan 2006.

Memang jabatan Agus SB di luar struktur TNI. Tetapi dalam posisi yang sama, Agustadi Sasongko Purnomo pada 2007, naik dari Sesmenko Polhukam menjadi KSAD.

Walau tipis, Agus SB masih punya peluang. Prestasinya antara lain saat menjadi deputi di BNPT. Ia dapat julukan sebagai 'bapak deradikalisasi' terhadap kelompok teroris.

Saat menjadi Pangdam Wirabuana antara lain berhasil mengakhiri pelarian kelompok terduga teroris Santoso di gunung wilayah Palu. Beberapa rekor MURI pun diciptakannya saat menjadi pangdam.

Bagaimana dengan Doni Monardo? Usia pensiunnya masih 2,5 tahun lagi. Jadi peluangnya terbuka lebar untuk menjadi KSAD. Dengan beragam prestasinya saat bintang dua, ia populer di mata publik.

Saat menjadi Pangdam Pattimura, ia mengakhiri pertikaian berpuluh tahun di Negeri Morela dan Mamala, Maluku. Mendamaikan kelompok-kelompok masyarakat yang bertikai. Juga program lingkungan hidup dan perekonomian masyarakat. Ia gagas istilah program emas hijau dan emas biru.

Begitu juga saat menjadi Pangdam Siliwangi dengan program Citarum Harum. Program ini kemudian diambilalih pemerintah pusat.

Doni kini memiliki program merangkul bekas Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan pemberdayaan ekonomi di Aceh. “Persoalan rehabilitasi mantan kombatan GAM belum selesai hingga kini,” kata Doni.

Dengan beragam prestasinya, maka pantas, Doni menjadi salah satu nominator terkuat. Memang belum ada catatan sejarah para pendahulu Sekjen Wantannas  promosi menjadi KSAD. Entahlah, kali ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement