Rabu 10 Oct 2018 09:02 WIB

Membaca Peluang Kandidat Pemimpin TNI AD

Sembilan letjen berpeluang menjadi KSAD Siapa yang dipercaya presiden?.

Rep: Selamat Ginting/ Red: Joko Sadewo
Pasukan TNI AD (ilustrasi)
Foto: republika
Pasukan TNI AD (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  Menggunakan baju batik kecoklatan. Celana panjang hitam dan kopiah hitam. Bukan pakaian dinas militer. Mayjen Agus Surya Bakti dilantik sebagai Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Sesmenko Polhukam).

Ia menggantikan Letjen Yoedhi Swastono. Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1983, yang masuk masa pensiun.  Sekaligus menandai akan berakhirnya era lulusan 1983.

Pelantikan dipimpin Menko Polhukam, Jenderal (Purn) Wiranto. Acara di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (28/9/2018) lalu.

"Saya akan laksanakan tugas ini. Bukan pertama kali dapat tugas di luar struktur TNI. Dulu juga pernah di BNPT," kata Agus SB soal tugas barunya ini.

Dengan jabatan barunya, magister ilmu komunikasi itu, berhak menyandang pangkat letnan jenderal. Ia termasuk mayor jenderal aktif paling senior.

Pangkat mayjen diperolehnya 7,5 tahun lalu. Saat menjabat Deputi 1 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Ia menjadi the rising star saat itu.

Empat jabatan bintang dua diemban lelaki kelahiran Stabat, Binjai, Sumatra Utara, 57 tahun lalu. Mulai Deputi 1 BNPT, Pangdam Wirabuana, Pangdam Hasanuddin, dan Asinten Intelijen Panglima TNI.

Kartu Agus SB, lulusan Akmil 1984, menjadi hidup lagi. Ia pun berhak masuk radar calon Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Bersama letnan jenderal  lainnya, akan bersaing menjadi pimpinan Markas Besar AD.

Ada lagi perwira tinggi populer yang kartunya kembali hidup. Dia adalah Letjen Doni Monardo. Doni, lulusan Akmil 1985. Kini Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Sekjen Wantannas) sejak Maret 2018 lalu. Sebagai Ketua Wantannas adalah Presiden Joko Widodo.

Sama seperti Agus SB, Doni juga sempat menjadi the rising star di angkatannya saat naik bintang dua. Ia menduduki empat jabatan mayjen. Komandan Paspampres, Danjen Kopassus, Pangdam Pattimura, dan Pangdam Siliwangi. Bintang dua di pundaknya selama enam tahun.

Baik Agus SB dan Doni Monardo sama-sama berlatar Korps Infanteri yang mengawali karier dari Komando Pasukan Khusus (Kopasuss).

Mengapa kartu Agus SB dan Doni hidup lagi? Sebab, nama keduanya, sempat dilewati adik kelasnya, lulusan 1986 dan 1987, untuk posisi bintang tiga.

Semula diperkirakan tiga jabatan bintang tiga di lingkungan AD akan dipercayakan kepada mereka, namun ternyata tidak demikian. Tiga jabatan itu adalah Wakil KSAD, Panglima Kostrad, serta Komandan Kodiklatad.

Di luar struktur

Dengan pangkat letjen dan memiliki jabatan strategis, kartu keduanya hidup lagi. Kendati jabatan Agus SB dan Doni di luar struktur TNI, bukan berarti mereka tidak punya peluang. Mereka akan bersaing dengan lulusan 1984, 1985, 1986, dan 1987. Semua memiliki peluang yang sama.

Peluang yang sama untuk menggantikan Jenderal Mulyono. Memang Mulyono, lulusan Akmil 1983, baru akan pensiun Februari-Maret 2019. Tetapi bukan tidak mungkin, posisi KSAD akan diganti sekitar tiga bulan sebelum Mulyono pensiun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement