Selasa 09 Oct 2018 21:46 WIB

Dituduh Politisasi Kasus Hoax, TKN: Jangan Mau Benar Sendiri

TKN Jokowi-Ma'ruf membantah mempolitisasi kasus hoaks Ratna Sarumpaet.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bayu Hermawan
Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Chaniago
Foto: Republika TV/Fakhtar Khairon Lubis
Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Chaniago

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Irma Suryani Chaniago mempertanyakan soal anggapan adanya politisasi terhadap kasus hoaks Ratna Sarumpaet yang disampaikan oleh tim pemenangan Prabowo-Sandi. Menurutnya, justru yang senang memolitisasi adalah kubu Prabowo-Sandi.

"Jangan mau menang dan benar sendiri! Yang senang mempolitisai itu sebenarnya siapa?" ujarnya melalui pesan elektronik, Selasa (9/10).

Irma juga mempertanyakan kembali soal siapa sebetulnya yang membuat drama dan mempublikasikan kebohongan. "Nah sekarang, yang bikin drama siapa? Yang bohong siapa? Yang publikasikan kebohongan tersebut siapa? Kok dibalik balik?," katanya.

Dalam kondisi itulah, Irma ingin agar jangan ada yang mengajarkan rakyat untuk tidak menaati hukum dengan membolak-balikan hukum. Sebab menurut dia, pada dasarnya semua orang itu sama di mata hukum.

Sebelumnya, Juru Bicara Advokasi dan Hukum BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ali Lubis, mengungkapkan pernyataan cawapres Ma'ruf Amin tidak menggoreng kasus hoaks Ratna Sarumpaet, bertolak belakang dengan pendukungnya. Ali menilai pendukung Jokowi-Ma'ruf sudah membawa perkara hukum Ratna ke ranah politik.

"Bahkan saya melihat ada "dugaan" beberapa oknum pendukung Jokowi-Ma'ruf yang menggoreng kasus hoax ratna Sarumpaet masuk ke arah politik dengan melaporkan pasangan Prabowo-Sandi dan beberapa tokoh BPN ke polisi," ujar dia.

Bahkan Ali mengatakan ada yang sampai melaporkan ke Bawaslu RI dan meminta mendiskualifikasi pasangan capres dan cawapres Prabowo-Sandi dari ajang Pilpres ini. Padahal justru Prabowo adalah korban hoaks dari apa yang diceritakan oleh Ratna terkait penganiayaan terhadapnya.

"Kan enggak nyambung. Sementara yang kita ketahui bersama Pak Prabowo-Sandi dan tokoh tim BPN menjadi korban hoaks dari Ibu Ratna Sarumpaet," papar dia.

Ali melanjutkan, kalau memang Ma'ruf Amin berkomitmen untuk tidak menggoreng kasus hoaks ini ke arah politik, seharusnya ada peringatan kepada para pendukungnya untuk mencabut seluruh laporan terkait kasus hoaks Ratna.

"Saya meminta kepada Pak Kiai Ma'ruf Amin untuk mengingatkan pendukungnya untuk mencabut seluruh laporannya terkait kasus ini kepada Prabowo-sandi dan para tokoh BPN," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement