REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) akan mensolidkan basis relawan Jokowi-KH Ma'ruf Amin yang ada di daerah. Hal itu menyusul semakin banyaknya jumlah relawan yang menyatakan dukungan terhadap pasangan capres dan cawapres nomor urut 1.
Wakil Ketua TKN KIK Arsul Sani mengatakan, relawan daerah mengekspresikan dukungan dengan membentuk kelompok relawan lokal. Dia mengatakan, mereka saat ini berada diluar kelompok relawan yang sudah terverifikasi di direktorat relawan yang jumlahnya sudah lebih dari 500 orang.
Arsul mengungkapkan, TKN KIK menerima komunikasi begitu banyak kelompok relawan lokal berbasis di desa, kecamatan, kabupaten dari berbagai daerah. Dia mengatakan, hal tersebut membuat TKN harus memperbaiki koordinasi dengan tim-tim pendukung pasangan nomor urut 01 di luar badan pemenangan.
"Hari ini TKN rapat, kami sepakat dalam minggu ini kami lakukan konsolidasi dengan semua tim, TKN akan melakukan pertemuan dengan tim lain yang merupakan tim pendukung yang dalam struktur tidak di bawah kendali TKN," katanya di Jakarta, Selasa (9/10).
Arsul berpendapat, dukungan relawan lokal itu menambah gairah TKN KIK. Dia mengatakan, hal ini sekaligus membuktikan alasan tingginya hasil survei elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf di sejumlah lembaga.
Arsul mengungkapkan, TKN juga akan melakukan konsolidasi dengan basis relawan di daerah tersebut. Dia mengatakan, ini mengingat banyaknya jumlah relawan berbasis lokal tadi yang biasanya berhubungan keatas hanya dengan sosok yang mereka kenal.
"Kalau orang partai pasti ke TKN, kalau bukan orang partai, mungkin dia juga bukan orang parpol, bisa jadi cantelannya ke atas dengan yang lain sesuai hubungan selama ini yang sudah terbangun," katanya.
Dia mencontohkan, kelompok relawan pembuat tahu tempe di daerah. Dia mengatakan, biasanya mereka itu kan dibina secara personal oleh tokoh di luar TKN yang kemudian bagian tim pemenangan Jokowi-Maruf.
"Misal ada tim Cakra 19 dan sebagainya. Ini yang harus kami koordinasi kalau tidak bisa menjadi overlapping, bisa menjadi ketidakefektifan dalam kegiatan, makanya akan lebih efektif lagi kalau kami sinkronkan," kata Arsul lagi.