Selasa 09 Oct 2018 17:36 WIB

Kemenhub dan Pelabuhan Marunda Galang Bantuan Kemanusiaan

eluarga besar Pelabuhan Marunda melaksanakan penggalangan sosial dari 4 - 8 Oktober

Rep: Agus Yulianto/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala KSOP Kelas V Marunda, Yuserizal bersama stakeholder  keluarga besar Pelabuhan Marunda telah melaksanakan penggalangan sosial mulai 4 - 8 Oktober 2018 melalui Posko Peduli Bencana Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas V Marunda.
Foto: Republika/Agus Yulianto
Kepala KSOP Kelas V Marunda, Yuserizal bersama stakeholder keluarga besar Pelabuhan Marunda telah melaksanakan penggalangan sosial mulai 4 - 8 Oktober 2018 melalui Posko Peduli Bencana Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas V Marunda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musibah bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah khususnya wilayah Kota Palu, Sigi dan Donggala Jumat (28/9) lalu, telah menimbulkan begitu banyak kerusakan dan korban baik harta maupun jiwa masyarakat di kota tersebut. Hal ini tentunya menjadi keprihatinan dan duka yang sangat mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia. Tidak terkecuali bagi Kementerian Perhubungan dalam hal ini Ditjen Perhubungan Laut khususnya jajaran Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas V Marunda dan seluruh stakeholder terkait di pelabuhan Marunda.

Sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap kondisi tersebut, jajaran pegawai KSOP Kelas V Marunda dan seluruh stakeholder terkait di pelabuhan Marunda menggelar aksi kemanusiaan. Aksi dilakukan dengan memberikan bantuan guna meringankan korban bencana alam yang melanda wilayah Palu, Sigi dan Donggala.

Menurut Kepala KSOP Kelas V Marunda, Yuserizal, keluarga besar Pelabuhan Marunda telah melaksanakan penggalangan sosial mulai 4 hingga 8 Oktober melalui Posko Peduli Bencana Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas V Marunda. “Alhamdullilahirabbilalamin, Selasa, (9/10) ini bantuan sosial yang telah terkumpul dapat kami serahkan ke Posko Peduli Bersama Bencana Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok untuk selanjutnya dinaikkan ke kapal KM Camara Nusantara I untuk dikirim ke wilayah Palu, Sigi dan Donggala,” ujar Yuserizal saat acara penyerahan bantuan sosial keluarga Pelabuhan Marunda kepada Posko Peduli Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok di Halaman Kantor KSOP Marunda, Selasa (9/10).

Menurut Yuserizal, aksi penggalangan bantuan untuk membantu korban gempa Palu, Sigi dan Donggala ini merupakan bantuan dari seluruh stakeholder terkait di Pelabuhan Marunda. Seperti para pegawai PT KBN (P) SBU Kawasan Prima, PT Karya Citra Nusantara, Kawasan Marunda Centre, PT Pelabuhan Tegar Indonesia (Marunda Centre Terminal), PT Krakatau Bandar Samudera,  PT Asianagri Agung Jaya. Juga ada PT Hutama Sarana Dhianarta, PT Alfa Karsa Persada, PT Makmur Abadi Sakti, PT Maritim Sinar Utama, PT Karya Teknik Utama, PT Kurnia Tirta Samudera Makmur, PPOP Marunda, PT Pelayaran Sayusan Bahari dan Dok PT Karya Teknik Utama.

Adapun barang bantuan yang telah terkumpul antara lain berupa beras 2.750 kg, air mineral 319 kardus, mi instan 425 dus, biskuit 400 kaleng, biskuit ringan 79 buah, susu 98 dus, ikan sarden kaleng tujuh dus, pampers tujuh dus, tissue tiga dus, minyak telon dan minyak kayu putih dua karung, perlengkapan bayi lima karung, baju dewasa satu karung, baju anak-anak dua karung, selimut bayi satu karung, sandal tiga karung, kerudung satu karung beserta tas, dan sepatu satu karung.

Sebagai informasi dalam rangka membantu meringankan korban gempa di Provinsi Sulawesi Tengah khususnya di Palu, Sigi dan Donggala, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan telah  menggalang bantuan kemanusiaan melalui pembentukan Posko Bantuan Kemanusiaan Gempa di beberapa lokasi. Seperti di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Perak Surabaya, Tanjung Emas Semarang, Samarinda, Balikpapan, Makassar, Bitung, Bau-Bau dan Marunda.

"Semoga apa yang kami lakukan ini dapat meringankan beban para warga yang mengalami musibah gempa bumi dan tsunami di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah khususnya Palu, Sigi dan Donggala," kata Yuserizal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement