REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tim penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita sejumlah dokumen dari kediaman Bupati Malang Rendra Kresna. Diduga, dokumen yang disita itu berkaitan dengan perkara korupsi yang sedang diusut KPK.
"Hari ini tim masih ada kegiatan-kegiatan penindakan lainnya," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Selasa (9/10).
Namun, saat ditanyakan kasus apa yang sedang diusut, Febri enggan menerangkannya. Ia hanya menjelaskan ada empat lokasi yang digeledah tim penindakan sejak kemarin.
"Empat lokasi di Malang, yaitu pendopo bupati malang, kantor swasta, rumah swasta, rumah PNS," ucapnya.
Febri mengingatkan kepada semua pihak untuk bersikap kooperatif. Terpenting, kata dia, tidak ada pihak-pihak yang mencoba menghalangi jalannya penggeledahan.
Febri juga belum bisa menjelaskan status dari para pihak yang diduga terlibat dalam perkara ini. Menurutnya, informasi detail akan disampaikan pimpinan KPK dalam konferensi pers nanti sore.
"Sebelum informasi resmi dalam konferensi pers, maka tentu saya belum bisa mengkonfirmasi kebenaran informasi tentang pihak-pihak yang jadi tersangka yang beredar tersebut," tegasnya.
Bupati Malang Rendra Kresna dilaporkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Perwakilan Wilayah Nasdem, Senin (8/10) malam. Pengunduran menyusul penggeledahan KPK di ruang kerja dan rumah dinas bupati.
Ketika dikonfirmasi Ketua DPP Nasdem Bidang Pemenangan Pemilu, Effendy Choirie membenarkan kabar tersebut. "Ketua Umum DPP Partai Nasdem telah menerima pengunduran diri Rendra Kresna sebagai Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Timur malam hari ini (Senin, 8 Oktober 2018)," kata pria yang biasa disapa Gus Choi ini melalui pesan singkat yang diterima Republika, Selasa (9/10).