REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menilai, kasus hoaks Ratna Sarumpaet menjadi pelajaran berharga berharga bagi timnya.
Juru bicara BPN Viva Yoga Mauladi mengatakan, Prabowo merupakan korban dari kebohongan yang dilakukan Ratna. Menurut dia, semua orang percaya dengan Ratna, mengingat rekam jejaknya sebagai aktivis dan pejuang hak asasi manusia (HAM). Apalagi, Ratna selalu terdepan dalam menyuarakan ketidakadilan.
"Itulah Pak Prabowo, dia itu punya sensitivitas kemanusiaan. Dari rekam jejak (Ratna), siapa yang tidak percaya?" tanya kepada wartawan di Kantor SMRC, Cikini, Jakarta Pusat, Ahad (7/10).
Baca juga, Ratna Sarumpaet Akui tak Menjadi Korban Penganiayaan.
Ketika ada yang berkaitan dengan ketidakadilan, kata Viva, Prabowo cenderung responsif. Namun, Prabowo sudah menunjukkan sikap ksatrianha dengan meminta maaf.
Ia menegaskan, Prabowo bukanlah pembohong, melainkan dibohongi. Karena itu, ia yakin masyarakat mengerti posisi Prabowo yang responsif pada kasus ketidakadilan.
"Kalau kemudian diproses secara hukum, biarlah aparat yang melakukan proses secara adil," kata dia.
Ia mengakui, kasus ini sedikit banyak memengaruhi persepsi pada BPN. Namun, lanjut dia, ke depan pihaknya akan lebih hati-hati lagi dalam mengambil langkah. Selain itu, BPN juga akan meningkatkan antisipasi-antisipasi agar kasus serupa tak terjadi lagi.