Jumat 05 Oct 2018 20:28 WIB

BNPB: 12 Pesawat Asing Siap Bantu Penanganan Bencana Sulteng

Sutopo mengungkapkan beberapa pesawat bantuan masih dalam proses perizinan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Bayu Hermawan
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan pers terkait update tanggap bencana Sulawesi Tengah, di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (4/10).
Foto: Antara/Galih Pradipta
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan pers terkait update tanggap bencana Sulawesi Tengah, di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (4/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sebanyak 12 pesawat bantuan dari luar negeri dijadwalkan segera tiba di Indonesia. Sutopo mengungkapkan, beberapa pesawat masih dalam proses perizinan di Indonesia.

"Sebanyak 27 unit pesawat dikerahkan untuk membantu penanganan bencana kemudian ada 12 pesawat akan tiba dari luar negeri," katanya dalam Konferensi Pers di Kantor Pusat BNPB, Jumat (5/10).

Baca Juga

Sutopo mengatakan, bantuan asing dibuka oleh pemerintah namun dibatasi. Pemerintah tidak membuka pintu bantuan dari luar negeri dengan bebas. Seluruh bentuk bantuan asing, lanjut Sutopo, ditempatkan dipusatkan di Balikpapan. BNPB Balikpapan sudah mendirikan posko khusus untuk membantu proses keimigrasian bantuan.

Lebih rinci, ke 12 pesawat bantuan tersebut datang dari Amerika Serikat, Cina, Perancis, Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan Malaysia. Pesawat tersebut ada yang dijadwalkan tiba tanggal 5 dan 8 Oktober. Sisanya, masih dalam proses perizinan.

"Bagi kru pesawat asing bantuan luar negeri akan dipermudah keimigrasian di Balikapapn. Personil tambahan dalam pesawat akan diperlakukan sama sebagai kru dalam satu paket," ujarnya.

Selain pesawat, kata Sutopo, negara-negara di dunia juga ada yang memberikan bantuan dalam bentuk genset, tenda pengungsian, hingga uang. BNPB sudah menyediakan rekening khusus untuk penanganan korban gempa di Sulteng. Hingga evakuasi hari ketujuh, BNPB melaporkan jumlah pengungsi telah mencapai 70.821 jiwa yang tersebar di 141 titik. Adapun jumlah total rumah yang rusak akibat gempa dan tsunami mencapai 66.238 unit.

Korban meninggal dunia tercatat mencapai 1.571 orang dan luka-luka sebanyak 2,549 orang. Pencarian korban, kata Sutopo akan diperpanjang selama tiga hari hingga Senin (8/10) pekan depan. Sedangkan masa tanggap darurat bencana hingga 11 Oktober mendatang atau selama 14 hari sejak gempa terjadi Jumat (28/9) pekan lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement