Sabtu 06 Oct 2018 01:00 WIB

60 Persen Infrastruktur Telekomunikasi di Sultemg Membaik

Perbaikan infrastruktur telekomunikasi didorong pulihnya pasokan listrik di Palu.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah petugas memperbaiki jaringan PLN di Jalan Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah petugas memperbaiki jaringan PLN di Jalan Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan saat ini jaringan komunikasi di lokasi gempa Sulawesi Tengah telah membaik. Sejumlah 60 persen Base Transceiver Station (BTS) atau infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel 2G, 3G, dan 4G, telah berfungsi.

"Hal ini dipengaruhi oleh mulai pulihnya sistem jaringan transmisi yang mendukung keseluruhan BTS operator seluler. Selain itu, kenaikan ini juga dipengaruhi oleh berangsur pulihnya pasokan listrik di Palu," kata Plt. Kepala Biro Humas Kemkominfo, Ferdinandus Setu, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/10).

Ferdinandus mengatakan, kenaikan signifikan dari performa BTS pasca-bencana ini tidak terlepas dari kerja keras tim recovery dari ketiga operator seluler. Pemulihan ini juga didukung penuh dari Kemenkominfo di bawah pimpinan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos & Informatika (SDPPI), Ismail.

Kemenkominfo menurunkan tiga tim untuk membantu proses pemulihan pascagempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Tim pertama dipimpin langsung Dirjen SDPPI terdiri atas 30 orang (pusat dan daerah) untuk membantu percepatan pemulihan jaringan telekomunikasi seluler.

Tim kedua dipimpin oleh Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi & Informasi (BAKTI) Kemkominfo Anang Latief beranggotakan 12 orang. Mereka secara khusus menyediakan dan mendistribusikan telepon satelit dan perangkat internet satelit.

"Tim ketiga dipimpin oleh Dirjen IKP Rosarita Niken Widiastuti yang bertugas membangun dan mengoperasikan media centre," kata Ferdinandus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement