REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Asiantoro memperkirakan biaya perjalanan Ratna Sarumpaet ke Cile sebesar Rp 60 hingga 70 juta. Menurutnya, wajar jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan dana perjalanan bagi seniman.
"Ya paling banter perjalanan dinas ke Amerika berapa sih, Cile kan Amerika ya. Paling bakal tiket, bakal hotel, bakal uang saku paling banter Rp 60 hingga 70 juta lah," ujarnya, Jumat (5/10).
Menurut Asiantoro, uang itu harus dikembalikan apabila yang bersangkutan tak jadi berangkat. Asiantoro mengatakan, pemberian dana perjalanan bagi seniman merupakan hal yang wajar. Hanya saja, kasus yang menjerat Ratna saat ini membuat publik memberikan perhatian lebih. Karena hal itu pula, nama Pemprov DKI Jakarta, khususnya Disparbud terbawa dalam kasus tersebut.
"Kalau kita anggap perlu memang tugas kita, kan undang-undang juga kita membantu menumbuh kembangkan kesenian di Jakarta dan Betawi gitu loh. Hal yang wajar sebenernya kalau bantu begitu," katanya.
Pada intinya, kata Asiantoro, pemprov DKI memberikan bantuan kepada siapa saja yang membutuhkan dan mengajukan permohonan, termasuk budayawan dan seniman. Hal itu diberikan dengan melihat kapasitas prestasi dari seniman atau budayawan tersebut. "Itu memang hal biasa, kayaknya dari dulu deh kalau ada seniman atau budayawan pasti sebisa mungkin dibantu," ucapnya.
Pada kasus Ratna, ia mendapatkan undang dari panitia The 11th Women Playwrights International Conference 2018 untuk datang ke Santiago, Cile. Acara itu digelar pada 7 hingga 12 Oktober. Ratna mengajukan disposisi kepada Disparbud. Oleh Disparbud, Ratna dianggap layak menerima bantuan.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan membenarkan bahwa Pemprov DKI Jakarta membiayai kepergian Ratna Sarumpaet ke Chili. Pemprov DKI Jakarta mendukung karena Ratna Sarumpaet adalah seniman DKI Jakarta.
"Kita memberikan fasilitas dukungan itu karena yang bersangkutan pada waktu itu juga pernah menjadi ketua dewan kesenian di DKI Jakarta," ungkap Anies di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (5/10).
Oleh sebab itu, menurut Anies, hal itu merupakan proses dukungan yang biasa dan normal. Dan dukungan itu bisa terjadi kepada seniman DKI Jakarta siapapun di DKI Jakarta. "Ada banyak seniman banyak pekerja-pekerja seni di DKI. Kali ini karena ada cekal jadi ramai. Selebihnya tidak ada bedanya," jelas Anies.
Anies menjelaskan, pengusulan dan permintaan Ratna Sarumpaet untuk didukung ke negara Chili itu telah diajukan sejak Ferbruari 2018 lalu. Sehingga, proses itu pun sebenarnya proses yang biasa dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta kepada seniman DKI Jakarta.
Dukungan kepada seniman DKI Jakarta dari Pemprov DKI Jakarta itu ditujukan untuk memperkenalkan karya-karya seniman-seniman di mata dunia internasional. Sehingga, hal itu bisa menjadi ajang promosi kebudayaan di kancah internasional.