Jumat 05 Oct 2018 18:16 WIB

Satu Warga Korsel Ditemukan Meninggal Akibat Gempa Sulteng

Korban akan dikremasi di Palu dan abunya diterbangkan ke Korea.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Indira Rezkisari
Anggota Basarnas bersama TNI dan relawan membawa kantong berisi jenazah korban gempa dan tsunami di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (4/10).
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Anggota Basarnas bersama TNI dan relawan membawa kantong berisi jenazah korban gempa dan tsunami di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (4/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tim evakuasi korban gempa bumi dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah menemukan satu warga asing yang menjadi korban meninggal dunia. Korban tersebut merupakan atlet Paralayang asal Korea Selatan yang menginap di Hotel Roa-Roa.

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, korban ditemukan pada hari Kamis, (4/10) sekitar pukul 11.00 WIB. “Sudah ditemukan kemarin di Hotel Roa Roa karena semua atlet tinggal di hotel itu,” kata Sutopo kepada wartawan di Kantor Pusat BNPB, Jakarta, Jumat (5/10) sore.

Menurut Sutopo, pihak keluarga korban sudah menanti kabar dari tim. Setelah mengetahui korban meninggal dunia, pihak keluarga meminta agar korban dikremasi di Kota Palu. Setelah dikremasi, abu dari jasad korban akan dibawa pulang ke Korea Selatan.

“Keluarga minta dikremasi. Jadi bukan jasad jenazahnya dibawa kesana,” ujar Sutopo. Korban asal Korea tersebut merupakan satu dari 120 warga negara asing yang menjadi korban gempa dan tsunami di Sulteng. Sebanyak 119 korban lainnya telah dievakuasi keluar dari Palu. Beberapa bahkan sudah pulang ke negara masing-masing.

Sebanyak 120 korban tersebut selain berasal dari Korea Selatan juga berasal dari Belgia, Jerman, Singapura, Perancis, Spanyol, Malaysia, Vietnam, Thailand, Cina, Sri Lanka, Belanda, Swiss, Timor Leste, dan Hongkong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement