Jumat 05 Oct 2018 15:40 WIB

TKN Jokowi-Ma'ruf Minta Penyebar Hoaks Ratna Juga Ditindak

TKN Jokowi-Ma'ruf juga mendukung polisi menindak para pelaku penyebar hoaks

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Abdul Kadir Karding
Foto: Republika/Bayu Adji P
Abdul Kadir Karding

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin mengapresiasi pihak kepolisian menangkap Ratna Sarumpaet di Bandara Soekarno-Hatta, pada Kamis (4/10) malam. TKN Jokowi-Ma'ruf juga mendukung polisi menindak para pelaku penyebar hoaks Ratna Sarumpaet.

"Telah ditetapkan sebagai tersangka itu artinya memang kondisi tersangka orang tidak boleh keluar dari teritori Indonesia tanpa izin dari pihak pihak aparat hukum terutama yang menetapkan dia sebagai terasangka," kata Wakil Ketua TKN Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Abdul Kadir Karding di Jakarta, Jumat (5/10).

Ratna disebut-sebut akan melarikan diri ke Cile. Karding mengapresiasi aparat yang tidak percaya begitu saja alasan kepergian Ratna yang mengaku ingin menghadiri sebuah acara international. Karding melanjutkan, Ratna sebelumnya juga diketahui telah berbohong terkait pemukulan dirinya di Bandung usai menghadiri konferensi international.

"Jadi sekali lagi itu tindakan benar dari polisi yang memang harus dilakukan," ujarnya.

Karding mengatakan, Ratna memang harus menjalani proses hukum mengingat statusnya sebagai tersangka. Dia melanjutkan, hal itulah yang harus terjadi karena apa yang dilakukan Ratna bertentangan dengan UU dan terancam pidana tiga hingga 10 tahun.

"Tetapi bagi saya yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana si penyebar hoaks atau dugaan penyebar hoaks juga harus diperiksa, diproses secara hukum karena sesungguhnya yang paling berbahaya penyebaran hoaks," katanya.

Ratna Sarumpaet kini telah menyandang status tersangka penyebaran hoaks untuk membuat keonaran. Ratna ditangkap tim Polda Metro Jaya saat berada di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (4/10) malam.  Ratna sudah mengakui kebohongannya soal penganiayaan. Kebohongan itu, menurutnya, berawal sebagai alasan ke anak-anaknya seusai operasi plastik untuk sedot lemak di pipi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement