Jumat 05 Oct 2018 06:05 WIB

PAN Bantah Koalisi Prabowo-Sandi tak Solid Pasca Hoaks Ratna

Wasekjen PAN mengatakan parpol koalisi justru makin intens berkonsolidasi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bayu Hermawan
Calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan konferensi pers terkait gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, di kediaman Prabowo, Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (1/10).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan konferensi pers terkait gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, di kediaman Prabowo, Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Faldo Maldini membantah jika koalisi pendukung Prabowo-Sandi, tidak solid pascaterbongkarnya hoaks kasus penganiayaan Ratna Sarumpaet. Ia mengungkapkan, justru parpol koalisi makin intens melakukan konsolidasi untuk memenangkan Prabowo-Sandi.

"Enggak, bahkan jadi makin solid. Pengaruhnya malah makin solid. Bukan malah saling enggak percaya. Konsolidasi makin intens sehingga bisa lebih meminimalisir kesalahan," katanya kepada Republika.co.id, Kamis (4/10).

Soal dampak elektabilitas, Faldo belum mengetahui secara pasti apakah memang ada dampak penurunan setelah muncul kasus hoaks Ratna Sarumpaet. Sebab untuk mengetahui itu perlu ada penelitian lebih lanjut sehingga membutuhkan waktu.

Kendati demikian Faldo mengakui bahwa mempercayai cerita Ratna Sarumpaet soal penganiayaan terhadap dirinya adalah sebuah kesalahan. "Kami mengakui itu sebuah kesalahan. Tapi andai ada orang datang ke Prabowo, kan enggak mungkin juga (bertanya) 'ini hoaks enggak bu?' Konyol juga sebenarnya, karena kita sudah biasa mengurusin orang," ujarnya.

Selain itu, bagi Faldo, rentang waktu kampanye Pilpres 2019 masih tergolong panjang sehingga masih sangat mungkin melakukan upaya-upaya lain untuk memenangkan Prabowo-Sandi. "Masih beberapa bulan lagi, naik turun dalam dinamika ini hal yang biasa," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement