REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo menyebut bahwa siapa saja bisa menjadi korban hoaks. Setiap orang bisa salah mempercayai orang lain.
"Yang penting, mari bersama perangi kebohongan. Ini karena kebohongan punya daya rusak yang sangat luar biasa,” kata Dradjad, Kamis (4/10).
Dijelaskannya, siapapun bisa menjadi korban hoaks. Tidak terkecuali Prabowo. Bahkan orang yang sedang memegang kekuasaanpun bisa menjadi korban hoaks. Sekalipun mereka mempunyai sumber daya untuk melakukan pengecekan.
Dradjad mencontohkan dengan kasus harta karun istana Batu Tulis Bogor, kasus blue energy, kasus penulis cilik yang diberi kehormatan diterima di Istana tapi kemudian diketahui melakukan plagiarisme.
Permintaan maaf Prabowo kepada seluruh komponen bangsa, menurut Dradjad, merupakan bentuk sikap ksatria mengakui kesalahan. Sayangnya, lanjut dia, masih banyak oknum yang menyerangnya.