REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Jawa Barat Dedi Mulyadi mengimbau, semua pihak untuk tidak menggunakan konten hoaks dalam rangka meraih simpati publik. Apalagi, di beberapa daerah di Indonesia kini tengah dilanda bencana.
Hal tersebut disampaikan Dedi terkait isu tentang penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet, yang ternyata tak terbukti. Menurutnya, energi bangsa seharusnya bisa fokus untuk membantu para korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Namun, karena penyebaran spekulasi yang berujung hoaks akhirnya menjadikan energi itu terbuang percuma.
"Anak negeri kita di Sulawesi sedang dilanda bencana kok tega sih membuat drama? Kalau menurut saya sih lebih baik kita fokus saja," ujarnya di Purwakarta, Rabu (3/10).
Hoaks merupakan musuh bersama yang harus dilawan. Namun, Mantan Bupati Purwakarta ini mengaku tidak khawatir terhadap segmentasi masyarakat yang memiliki akses informasi yang kuat. Tapi, kata dia, segmen masyarakat lain yang tidak memiliki akses sangat rentan terhadap penyebaran hoaks.
"Verifikasi informasi itu perlu dilakukan. Mending kalau masyarakat yang punya akses untuk itu. Ini ada juga saudara kita yang dengan begitu mudahnya mengkonsumsi hoaks sebagai kebenaran," katanya.
Seperti diketahui, Ratna Sarumpaet sendiri sudah mengakui bahwa dirinya tidak dianiaya oleh sekelompok orang, tapi wajah lebam yang ia alami murni akibat efek dari operasi plastik untuk keperluan sedot lemak di wajahnya. Ratna pun telah memohon maaf kepada semua pihak terutama Koalisi Adil Makmur, pengusung capres-cawapres Prabowo-Sandiaga.