REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis Ratna Sarumpaet mengaku ingin melanjutkan perjuangan mendukung calon presiden Prabowo Subianto. Hal itu ia ungkapkan setelah membuka kebohongannya soal penganiyaan oleh sejumlah orang di Bandung pada 21 September 2018.
"Saya tidak tahu apa rencana Tuhan dari semua ini, tetapi saya berjanji akan memperbaiki dan memulihkan perjuangan kami yang sekarang ini sedang terhenyak," ucap dia dalam konferensi pers yang digelar di rumahnya di Bukit Duri, Jakarta, Rabu.
Ia berharap semua pihak yang terdampak oleh perbuatannya itu mau menerimanya sebagai manusia biasa. Sebagai manusia bisa tergelincir melakukan kesalahan.
Ia pun meminta maaf kepada rekan-rekan seperjuangan di Koalisi Adil Makmur karena telah melukai hati dengan mengucapkan hoaks dan membuat marah telah membela orang salah.
"Demi Allah saya tidak berniat seperti itu dan saya harap Tuhan memberikan kekuatan pada kita semua agar kejadian ini tidak mempengaruhi perjuangan kita," ucap mantan pemain teater itu.
Baca juga, Ratna Sarumpaet Akui tak Menjadi Korban Penganiayaan.
Ia juga meminta maaf ke emak-emak yang selama ini terpicu semangatnya.
Menurut Ratna, setelah mengkritik sejumlah pihak karena tidak berbicara hal yang yang sesungguhnya terjadi, kali ini berbalik dia sebagia penyebar hoaks.
"Ratna could be somebody, could be nobody, tetapi Ratna tetap bejuang. Saya meminta maaf pada semua pihak terkena dampak yang saya lakukan," tutur dia.
Ada pun Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, menyatakan posisi Ratna Sarumpaet sebagai Juru Kampanye Nasional di BPN Prabowo-Sandiaga akan dievaluasi.
Hal itu setelah Ratna mengatakan sebenarnya dirinya tidak pernah mengalami penganiayaan mau pun tindak kekerasan, tetapi muka lebam yang dialami adalah hasil operasi bedah plastik