REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian menerima sejumlah laporan terkait tuduhan penyebaran informasi bohong atau hoaks mengenai penganiayaan terhadap aktivis sosial Ratna Sarumpaet. Salah satu terlapor, yakni politikus Partai Gerindra Fadli Zon alias FZ.
"Jadi yang dilaporkan adalah yang menyebarkan. Tentang Bu Ratna Sarumpaet sendiri beliau masih saksi," ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto, Rabu (3/10).
Sebelumnya, Fadli Zon memberikan pernyataan tentang kabar penganiayaan Ratna ke awak media. Dia juga aktif menyebarkan informasi tersebut melalui akun Twitter miliknya.
Selain FZ, Setyo juga menyebut seseorang berinisial DS yang turut dilaporkan terkait penyebaran informasi soal pengeroyokan Ratna Sarumpaet tersebut. Kendati demikian, Setyo tidak mengungkapkan secara rinci sosok berinisial DS itu.
Fadli Zon
Sebelumnya, Fadli Zon mengaku telah menengok langsung kondisi Ratna di kediamannya. Kepada Fadli, Ratna mengatakan peristiwa tersebut terjadi seminggu yang lalu.
“Ini sedang kita investigasi, kalau nggak salah tempatnya itu di Bandung di parkiran bandara di Bandung, ya," kata Fadli.
Selanjutnya, pada Senin (1/10) malam, Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, menjelaskan Prabowo dan Sandiaga menerima foto Ratna dengan muka lebam. Keduanya langsung dikonfirmasi kepada yang bersangkutan.
Menurut Dahnil, berdasarkan pengakuan Ratna, yang bersangkutan dikeroyok orang tidak dikenal di bandara di Bandung lalu dimasukkan ke dalam sebuah mobil pada Jumat (21/9). "Jadi kejadiannya sudah lama dan kami baru tahu tadi malam,” kata dia.
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) bersama Koordinator Juru Bicara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Dahnil Anzar Simanjuntak (kanan) bersiap memberikan keterangan pers mengenai penganiayaan anggota BPN Ratna Sarumpaet, di Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa (2/10). (Antara)
Dahnil mengatakan berdasarkan keterangan kepada Prabowo, Ratna mengaku ketakutan. “Trauma sehingga tidak melaporkan dan tidak mengabarkan kepada siapa pun, dan kami pun tidak tahu kenapa beliau sangat takut," ujarnya.
Kepolisian melakukan pendalaman terkait kabar dugaan penganiayaan yang dialami Ratna. Dalam kabar yang beredar, Ratna dipukuli tiga orang tak dikenal di sekitar Bandara Husein Satranegara, Bandung, 21 September 2018 setelah menghadiri konferensi internasional.
Berdasarkan keterangan polisi, 23 rumah sakit di wilayah Ciamis dan sekitarnya menyatakan tidak menangani pasien bernama Ratna Sarumpaet. Kemudian soal konferensi internasional, Polisi juga memastikan tidak ada konferensi internasional pada tanggal tersebut.
Berdasarkan penyelidikan polisi, pada 20 September 2018, Ratna mendaftar ke RS Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat. Pada 21 September 2018, Ratna teregistrasi hadir di rumah sakit kecantikan tersebut.