Rabu 03 Oct 2018 09:52 WIB

Ratusan Personel TNI-Polri Sterilkan Bandara Palu

Keramaian di bandara karena masyarakat hendak keluar dari Kota Palu.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Muhammad Hafil
Suasana bandara Mutiara, Palu, Selasa (2/10).
Foto: Republika TV/Fakhtar Khairon Lubis
Suasana bandara Mutiara, Palu, Selasa (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 346 personel TNI-Polri berhasil mensterilkan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri dari kerumunan para pengungsi yang ingin keluar dari kota Palu, Sulawesi Tengah, pada Selasa (2/10). Dengan demikian, sejak kemarin, bandara sudah kembali normal untuk digunakan sebagai tempat pendaratan dan penerbangan pesawat pembawa bantuan.

Para pasukan itu berasal dari tiga satuan, yaitu 100 personel Batalyon Infanteri Raider 700/Wira Yudha Cakti, 146 personel Paskhas, dan 100 personel Kepolisian. Saat ini bandara sudah kembali normal untuk digunakan sebagai tempat pendaratan dan penerbangan pesawat sipil dan militer, yang digunakan untuk membawa bantuan berupa makanan dan obat-obatan bagi warga korban bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Saat ini, Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu diprioritaskan untuk digunakan oleh pesawat militer membawa para korban luka akibat gempa bumi dan tsunami, yang hendak melakukan pengobatan dan perawatan di luar kota Palu. Para pengungsi yang sebelumnya memadati bandara itu telah di fasilitasi oleh pemerintah untuk menggunakan transportasi laut.

TNI telah menyiapkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Makassar 590 untuk membantu para pengungsi meninggalkan Kota Palu menuju ke Makassar, Sulawesi Selatan. Selain menggunakan KRI dalam mengangkut pengungsi, pemerintah juga telah menyediakan Kapal Pelni untuk membantu masyarakat korban gempa bumi dan tsunami yang hendak keluar Kota Palu.

Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan, Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu tidak dikepung. Keramaian di sana terjadi lantaran masyarakat yang hendak keluar dari Kota Palu ke kota lain. Mereka ingin menggunakan pesawat Hercules yang hanya tersedia dua pesawat saja di sana.

"(Soal itu) sudah selesai. Sebagian kita kirim melalui (kapal milik) Pelni, sebagian melalui Hercules untuk yang sakit," tuturnya.

Di samping itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto, mengatakan, masyarakat yang mengantre di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu akan diangkut dengan menggunakan KRI Makassar. Kapal tersebut bisa mengangkut 1.000 orang sekali jalan.

"Tadi sudah dapat dijelaskan (mereka) akan diangkut dengan KRI Makassar yang akan segera mendarat ke sana bawa pasukan bisa 1.000 sekali angkut," tutur Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Gambir, Senin (2/10).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement