Rabu 03 Oct 2018 06:07 WIB

Adilkah Sanksi Berat untuk Persib Atas Kematian Haringga?

Persib diusir dari Pulau Jawa dan harus menjalani laga Liga 1 di Kalimantan.

Rep: Bambang Noroyono, Hartifiany Praisa, Antara/ Red: Andri Saubani
Bobotoh alias pendukung Persib berjalan di depan mural Persib di Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/10).
Foto: Antara/Novrian Arbi
Bobotoh alias pendukung Persib berjalan di depan mural Persib di Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI menghukum berat Persib Bandung, terkait insiden tewasnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila, di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, pada 23 September lalu. Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan hukuman berupa laga usiran, laga tanpa penonton, hingga denda.

Ketua Komdis PSSI Asep Edwin kepada Republika.co.id, Selasa (2/10), menyampaikan, Komdis PSSI sudah bersidang pada Senin (1/10). Hasilnya, ada 14 putusan sanksi yang beragam.

Sepuluh daftar hukuman, di antaranya dijatuhkan kepada Persib beserta panitia pertandingan, pemain, dan suporter Maung Bandung yang dikenal dengan Bobotoh. Empat hukuman lainnya dijatuhkan kepada sejumlah pemain Persija dalam laga pekan ke-23 tersebut.

“Sudah resmi kami putuskan,” ujar Asep, Selasa.

Penjelasan lengkap diberikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Ratu Tisha Destria lewat rilis resminya. Persib dilarang melakoni laga kandang di Jawa. Komdis PSSI meminta skuat asuhan Mario Gomez menuntaskan laga kandang Liga 1 2018 dengan bertanding di Kalimantan tanpa penonton.

Persib baru akan melakoni laga kandang di wilayahnya pada awal musim Liga 1 2019. Akan tetapi, itu juga tetap harus tanpa penonton sampai pertengahan musim berjalan.

“Persib (terbukti) melakukan pelanggaran berupa intimidasi kepada ofisial Persija saat pertemuan teknis, melakukan sweeping (razia ilegal terhadap suporter Persija), pengeroyokan, dan pemukulan yang mengakibatkan suporter Persija tewas,” kata Tisha menerangkan.

Bobotoh Persib mendapatkan larangan menonton laga tim kesayangan mereka saat kandang maupun tandang sampai pertengahan musim 2019. Ketua panitia pertandingan lokal (Panpel) Persib vs Persija bersama kepala keamanan laga pun dikenakan sanksi. Komdis PSSI menghukum ketua panpel dengan larangan terlibat dalam kegiatan pertandingan Persib selama dua tahun.

Sementara, seluruh anggota panpel dikenakan denda sebesar Rp 100 juta. Komdis juga mewajibkan panpel baru Persib mendatang melarang segala bentuk aksi suporter Maung Bandung yang bermuatan rasialisme dan permusuhan.

“Larangan tersebut sebagai bentuk kampanye bersama memerangi aksi provokasi para suporter. Larangan dari mulai slogan, spanduk, serta poster sampai kaus dan atribut lain yang menyuarakan permusuhan kepada suporter lain,” ujar Tisha.

Adapun sanksi terhadap para tersangka pembunuhan suporter Haringga, Komdis PSSI meminta seluruh klub yang ada di Liga 1 mencatat nama mereka. Tujuannya, agar tak ada dalam daftar penonton sepak bola di seluruh Indonesia.

“Seluruh tersangka pengeroyokan suporter Persija mendapatkan sanksi berupa larangan menonton sepak bola resmi PSSI di wilayah Republik Indonesia selama seumur hidup,” kata Tisha.

Terlepas dari kematian Haringga, empat pemain Persib pun tak luput dari sanksi akibat melakukan aksi yang melanggar kode disiplin Liga 1 2018. Empat pemain tersebut, yakni striker Ezechiel N'Douassel, Ardi Idrus, Jonatan Bauman, dan Bojan Malisic.

Komdis PSSI menghukum Ezechiel dengan larangan bermain lima pertandingan. Ardi Idrus yang terlibat dalam keributan antarpemain saat laga mendapatkan teguran keras. Bauman menerima larangan dua laga, sementara Bojan Malisic yang menendang pemain Persija saat laga mendapatkan larangan bermain empat laga.

Asisten pelatih Persib Fernando Soler dihukum larangan memasuki stadion sampai akhir musim 2018. Komdis PSSI menghukum ofisial asal Argentina tersebut lantaran terbukti mengintimidasi wasit berupa ancaman saat pertandingan kontra Persija.

Wakil Ketua Komdis PSSI Umar Husin menambahkan, seluruh hukuman terhadap Persib tersebut umumnya teguran bagi semua klub Liga 1 agar tak melakukan insiden serupa. “Kali ini kita menghukum Persib. Tapi, kita juga ingatkan kepada klub-klub lainnya agar insiden serupa tidak kembali terjadi,” kata Umar saat dihubungi, Selasa (2/10).

Ia menerangkan, hukuman terhadap Maung Bandung kali ini pun terbilang berat. Meskipun, kata Umar, ada sanksi yang lebih berat berupa diskualifikasi.

“Kalau kita melihat kode disiplin, ada yang lebih berat. Kalau kita cermati keputusan Komdis itu, ada kalimat yang mengatakan kalau Persib masih melakukan yang sama, maka akan didiskualifikasi dan tidak boleh berkompetisi di Indonesia,” ujar dia.

Selain hukuman terhadap Persib, terkait insiden di GBLA, Komdis juga memberikan sanksi terhadap sejumlah pemain Persija. Sanksi terhadap pemain Macan Kemayoran itu sama seperti hukuman pemain Persib.

Riko Simanjutak yang mendapat sanksi teguran keras lantaran terlibat keributan saat pertandingan. Sementara, Ismed Sofyan dan Sandi Darma Suthe diganjar hukuman larangan membela Macan Kemayoran selama tiga pertandingan lantaran menendang kaki pemain. Renan da Silva dihukum larangan memperkuat Persija selama dua pertandingan akibat aksinya menyikut pemain Persib.

Ancaman boikot

Sanksi yang telah dijatuhkan oleh Komdis PSSI adalah pukulan berat bagi skuat Maung Bandung. Alasannya, Persib saat ini tengah memimpin di puncak klasemen Liga 1. Berlaga tanpa penonton dan beberapa pemain asing andalan jelas akan sangat mempengaruhi perjalanan Persib ke depan.

"Sanksi ini untuk Ezechiel dan lainnya? Karena jika ini benar, ini gila, ini keterlaluan," ujar pelatih Persib Bandung, Mario Gomez, kemarin.

Mario Gomez baru mengetahui sanksi tersebut dari pewarta. Seusai latihan rutin di Stadion si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, pada Selasa (2/10), Gomez mengaku kecewa atas sanksi tersebut.

"Apakah ini resmi? Pertama, saya tidak mau berbicara apa pun sebelum saya bertemu dengan Umuh (manajer Persib), jika ini sudah resmi saya mau bicara," kata Gomez usai latihan.

Gomez bahkan mengancam tidak akan melanjutkan kompetisi. Ia menilai, kasus serupa yang dialami Persib saat menghadapi Arema tidak memberatkan tim asal Malang tersebut.

"Lebih baik tidak usah main karena ini berlebihan. Mengapa tidak seperti ini ketika lawan Arema?" tanyanya.

Gomez menyebut, Komdis PSSI terlalu berlebihan atas sanksi tersebut. Ia ingin meminta kepastian pada manajemen Persib dan membicarakan mengenai masa depan Persib.

"Saya akan bicara dengan manajemen karena kami belum tahu apa-apa," katanya.

Manajemen Persib Bandung, PT Persib Bandung Bermartabat, memutuskan untuk menjalin komunikasi internal. Ini dilakukan untuk merespons putusan Komisi Disiplin PSSI pada Persib dan menentukan langkah yang akan diambil.

"Kami sudah menerima dari Komdis PSSI. Saat ini, kami sedang mempelajari pertimbangan hukum apa sehingga Komdis memutus demikian," ujar Komisaris PT PBB Kuswara S Taryono ketika dihubungi, Selasa (2/10).

Kuswara mengatakan, keputusan Komdis PSSI tidak mencerminkan rasa keadilan. Menurut Kuswara, sanksi berat merugikan Persib Bandung.

 

"Sanksi ini untuk Ezechiel dan lainnya? Karena jika ini benar, ini gila, ini keterlaluan." Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez

 

Tidak hanya itu, Kuswara mengaku Persib tidak dilibatkan dalam sidang Komdis PSSI. Di mana Persib menerima hukuman tanpa membeberkan fakta yang ada.

"Sesungguhnya, Komdis PSSI tidak pernah mengundang pihak-pihak yang relevan. Contohnya manajemen, panpel, pemain, dan pihak relevan tidak pernah diundang Komdis PSSI untuk menjelaskan duduk persoalan seperti apa," kata dia.

Kuswara menyebut, PSSI tidak melihat permasalahan secara utuh dan lengkap. Karena itu, manajemen klub sedang berpikir untuk mengajukan banding.

Persib akan membeberkan keberatan-keberatan dalam memori banding. Tidak hanya itu, Kuswara menyebut akan mempelajari pertimbangan hukum dari Komdis PSSI secara lengkap.

"Yang lainnya, bagaimana kajiannya setelah dipelajari secara lengkap," kata Kuswara.

Baca juga:

Penangkapan tersangka

Jajaran Polrestabes Bandung kembali menangkap enam pelaku pengeroyok suporter Persija Jakarta, Haringga Silira hingga meninggal saat laga Persib melawan Persija. Enam orang berhasil diamankan.

"Tim Satreskrim melakukan pengembangan terhadap kasus ini dan berhasil menangkap enam orang yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema, di Bandung, Selasa (2/10).

Enam pelaku yang ditangkap, yakni A (21 tahun), S (17), TD (17), AF (16), K (16), dan AAP (15). Mereka ditangkap dari berbagai wilayah di luar Bandung.

Keenamnya menambah jumlah pelaku pengeroyok Haringga Sirila setelah sebelumnya polisi menangkap delapan orang yang ikut terlibat. "Para pelaku ini memiliki peran masing-masing. Ada menendang, menginjak dan memukul korban," kata dia.

Para pelaku ini akan menjalani pemeriksaan guna dilakukan pengembangan kasus. Bahkan, kata Irman, tidak menutup kemungkinan ada pelaku lain yang akan kembali ditangkap.

"Kita akan terus kembangkan kasus ini," kata dia.

Haringga tewas di tangan oknum Bobotoh pada pertandingan Persib kontra Persija pada Ahad (23/9) lalu. Haringga dikeroyok di luar Stadion GBLA Bandung, sebelum kick-off.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement