Selasa 02 Oct 2018 11:18 WIB

Pascagempa, Warga Sumba Timur Mengungsi ke Tempat Tinggi

Gempa berkekuatan 6 dan 6,3 SR mengguncang Sumba Timur, NTT pada Selasa pagi.

Ilustrasi Gempa Sumba Timur, NTT.
Foto: @InfoBMKG
Ilustrasi Gempa Sumba Timur, NTT.

REPUBLIKA.CO.ID, WAITABULA -- Sejumlah warga di Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa tenggara Timur (NTT) mengungsi ke tempat tinggi pascagempa berkekuatan 6,3 pada Skala Richter (SR). Empat rentetan gempa terjadi pada Selasa (2/10) pagi.

"Situasi agak menegangkan, anak sekolah dipulangkan dan sebagian warga menuju kawasan yang dijuluki letter S atau tempat paling tinggi di kota tersebut," kata Imelda Sulistyawati Seda, di Sumba Barat Daya, tentang keluarganya yang bermukim di Waingapu.

Dalam kontak telepon dengan keluarganya pascagempa, Imelda Sulistyawati Seda mendapat kabar bahwa sanak-saudaranya yang bermukim di dekat dermaga feri bergegas mengungsi ke tempat tinggi setelah mengalami gempa. Sementara itu, Umbu Hinggu Panjanji, seorang anggota DPRD Kabupaten Sumba Timur mengaku keluarganya aman semua, meski mereka sempat keluar rumah dan panik ketika mengalami gempa bumi.

Umbu sedang berada di kampung Desa Kamanggih kecamatan Kahaungu Eti ketika gempa terjadi dan mendapat kabar bahwa murid-murid SD dan SMP di Waingapu dipulangkan sesaat setelah gempa bumi karena mereka panik. Media Komunikasi Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) menyatakan sejauh ini belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan, tetapi petugas Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) setempat sedang melakukan pemantauan dan pendataan.

Bupati Sumba Timur Gideon Mbiliyora mengkonfirmasi gempa berkekuatan 6,0 skala richter (SR) dan gempa dengan kekuatan 6,3 (SR) menguncang kabupaten itu Selasa (2/10) pagi. Sebuah jembatan dilaporkan mengalami kerusakan di kabupaten itu.

"Saya tadi dapat laporan bahwa ada satu jembatan di kecamatan Wula Waijelu mengalami kerusakan setelah gempa yang menguncang Sumba Timur pagi tadi," katanya saat dihubungi dari Kupang, Selasa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement